MEMBUAT PATUNG (Keluaran 20:4-6)

Pendahuluan
Pemerintah Kabupaten Tana Toraja berencana membangun patung Yesus Kristus tertinggi di dunia. Patung raksasa itu akan dibangun setinggi 40 meter di Bukit Burake, Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Bupati Tana Toraja Theopilus Allorerung mengatakan, tinggi patung ini bakal mengalahkan patung Christ the Redeemer di Rio de Janeiro, Brasil. (http://regional.kompas.com/read/2014/08/30/11150441/Tana.Toraja.Ingin.Bangun.Patung.Yesus.Kristus.Tertinggi.di.Dunia)

Patung itu masih dikerjakan di Yogyakarta. Setelah selesai, patung akan langsung dikirim ke Tana Toraja dalam bentuk kepingan-kepingan, untuk kemudian dirakit menjadi patung Yesus Kristus Memberkati. Anggaran pembuatan patung Yesus Kristus berukuran raksasa itu mencapai Rp22 miliar. pekerjaan pemasangan patung Yesus Kristus di puncak Buntu Burake direncanakan dimulai awal Mei 2015. Jika tidak ada aral melintang, patung Yesus Kristus berukuran raksasa itu akan diresmikan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Tana Toraja, pada 31 Agustus 2015.
(http://news.okezone.com/read/2015/04/07/340/1130189/tana-toraja-bangun-patung-yesus-raksasa)

            Menurut Saudara bolehkah membuat patung seperti ini?

Penjelasan
Keluaran 20:4-6 merupakan bagian dari perikop Kesepuluh Firman atau yang lebih dikenal dengan 10 Perintah Allah atau 10 Hukum Taurat. Sepuluh Perintah Allah ini diberitahukan kepada Musa di Gunung Sinai, dalam perjalanan bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, dimana mereka diperbudak.
            Ketika Bangsa Israel berada di Mesir, mereka melihat figure allah atau dewa berupa patung-patung, ukiran-ukiran. Misalnya Dewa Ra, Dewa Anubis, Dewa Sobek.

Sobek, Dewa hasil alam 
sungai Nil dan Kesuburan, 
Pelindung Tentara dan Militer, 
Dewa berkepala Buaya
Sumber: Wikipedia

Anubis, Dewa Kematian, 
Dewa berkepala Anjing Gurun
Sumber: Wikipedia
Ra, Dewa tertinggi - Dewa Matahari, 
digambarkan berkepala rajawali 
dan mengenakan mahkota cakram matahari
Sumber: Wikipedia

Allah yang Benar, YHWH, tidak menginginkan bangsa Israel membuat patung dewa-dewi seperti itu. Karena itu Allah menyatakan sebuah larangan membuat patung allah, “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya,” (Kel. 20:4-5a).

            Bangsa Israel dilarang untuk membuat gambar, ukiran, pahatan dari dewa-dewa yang menyerupai apapun. Baik itu benda-benda langit (matahari, bulan, bintang-bintang, dll), yang ada di bumi & yang ada di air (berbagai bentuk hewan, tumbuhan, dll).
            DAN jangan sujud dan beribadah kepada patung-patung tersebut. Kata “Sujud” merunjuk pada sikap tubuh di hadapan patung tersebut. Misalnya: bersujud sampai ke tanah, membungkukkan badan, mencium bagian dari patung, mengangkat tangan menyembah patung. Kata “beribadah” merujuk pada sikap hati atau roh terhadap patung tersebut. Misalnya: berdoa kepadanya, mempersembahkan korban, member makan, memuji atau menyanyikan pujian, mempercayai dan mengharap hal-hal baik datang dari patung tersebut.

            Ayat 5b menegaskan sikap Allah terhadap orang umat yang melanggar larangan tersebut. Allah menghukum hingga keturunan yang ketiga dan keempat dari penyembah berhala, “Aku … membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku.
            Kata “bapa” itu merujuk pada orangtua atau leluhur, bukan hanya ayah/pace/bapak. Orangtua yang percaya pada berhala akan memengaruhi anak-anak atau keturunannya. Murka Allah akan berlaku kepada anak-anak atau keturunan dari penyembah berhala. JIKA SI ANAK atau KETURUNAN tidak mengasihi Allah maka mereka terkena kutuk hukuman dari orangtua mereka.
            Mengapa sampai “keturunan ketiga dan keempat”? Karena biasanya seseorang dapat hidup dan melihat keturunannya yang ketiga dan keempat. Artinya, Allah membiarkan orangtua yang tidak taat dan penyembah berhala tersebut melihat dampak kemarahan dan hukuman Allah hingga dalam kehidupan keturunannya sampai ia meniggal dunia.
            KABAR BAIKNYA adalah JIKA ia bertobat atau keturunannya BERBALIK dari penyambahan berhala dan mengasihi Allah yang benar, MAKA kutuk hukum tersebut dipatahkan atau tidak berlaku lagi. Ayat 6 menyatakan, “tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu  orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan  yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.

Ilustrasi
            Saat ini lagi booming Batu Akik. Batu akik sebagai aksesoris adalah hal yang baik, tetapi jika sudah menjurus pada animisme, maka itu tidak sesuai dengan firman Tuhan dan melanggar hukum ke 2 ini. Contohnya: (sumber:http://www.apakabardunia.com/2015/01/berbagai-jenis-batu-akik-termahal.html)


Batu Akik Junjung Drajat, 
Batu yang dipercaya 
meningkatkan derajat kewibawaan, 
Ekonomi dan status sosial
Batu Akik Tapak Jalak, 
dipercaya memberikan 
kewibawaan dan keselamatan
Batu Akik PancaWarna, 
Dipercaya memancarkan 
kharisma dan melindungi 
pemiliknya dari kejahatan



Aplikasi
Hukum ke-2 dari 10 Hukum Taurat mengingatkan kita bahwa:
·         Allah menentang agama atau kepercayaan apapun yang mempraktekkan sikap tubuh dan sikap hati/roh yang menyembah atau beribadah kepada patung, ukiran, ornament, aksesoris dari bahan apapun dan dalam bentuk apapun. Allah akan murka dan menghukum orang-orang yang mempraktekkan penyembahan berhala.
·         Bukan itu saja, Allah juga menentang Kristen juga pada SAAT YANG SAMA juga menyembah dan beribadah kepada patung atau benda-benda tertentu: patung, jimat.
·         Sebaliknya, sikap tubuh dan sikap hati/roh yang menembah dan beribadah HANYA boleh ditujukan kepada Allah SAJA. Allah mengasihi dan memberkati umatNya yang menyembah hanya kepada Tuhan & tidak menduakan Tuhan.
·         Murka Allah kepada penyembah berhala membuat IA dan KETURUNANnya hidup dalam Kutukan Hukum Taurat, sehingga selama hidupnya ia akan melihat akibat dari penyembahan berhala yang ia lakukan.
·         Tetapi ada KABAR baik bagi mereka yang mau BERTOBAT, Allah akan mengasihi mereka dan KUTUK dipatahkan.
·         Jika ada yang percaya dan menyimpan pada benda-benda keramat yang punya kekuatan magis segera bertobat.
·         Jika ada anggota keluarga yang percaya dan menyimpan hal-hal seperti itu, doakan dia dengan sungguh-sungguh dan minta dia untuk melepaskan itu, karena itu berdampak bagi seluruh anggota keluarganya.

Penutup
            Bolehkah membuat patung Yesus? Boleh sejauh sebatas pada pemaknaan seni. Tetapi JIKA menjurus pada sikap penyembahan dan ibadah pada PATUNG YESUS tersebut, MAKA itu tidak sesuai dengan firman Allah, khususnya HUKUM KE-2 ini.

            Saudara-saudara, mari kita arahkan penyembahan dan ibadah kita pada ALLAH SAJA, tidak pada berhala, benda-benda magis, jimat dll. Dan SESUAI dengan firman Allah yang kita baca, Allah akan menunjukkan belas kasihanNya kepada kita. Amin.

Support Blog

Support blog ini dengan subscribe Channel Youtube Victor Sumua Sanga dengan klik tombol di bawah: