KEHENDAK ALLAH (Efesus 5:17)

            Hari kamis, 14 Januari 2016, terjadi aksi teroris di Jl. Thamrin, sekitar Mall Sarinah. Jakarta. Polisi mengindentifikasi dalang dibalik aksi teroris ini adalah ISIS: Islamic State of Iraq and Syiria. Kita tahu beberapa kelompok teroris seperti ini mengklaim bahwa aksi mereka adalah merupakan upaya mereka melakukan kehendak allah. Hal itu dibantah oleh umat muslim umumnya dan khususnya Indonesia. Bagi umat Islam umumnya: Allah tidak menghendaki aksi terorisme demikian.
             
Ada orang yang tidak peduli Kehendak Tuhan: jalani hidup semaunya. Ada juga orang menjalani hidup yang ia anggap itu kehendak Tuhan, padahal bukan. Selain itu, ada orang yang sungguh-sungguh menjalani hidupnya seperti yang Allah kehendaki. Saudara jenis orang yang mana? 

Ada berbagai momen dalam hidup, dimana biasanya seseorang memikirkan kehendak ALlah: 
Pergantian Tahun atau tahun baru, atau Ulang Tahun merupakan momen biasanya digunakan oleh orang beragama mengevaluasi: apakah selama ini mereka menjalani kehendak Allah atau tidak? Dan kemudian merencanakan jalan hidup yang sesuai dengan kehendak Allah untuk COBA dilalui setahun ke depan.
          Momen ketika berhadapan pada pilihan. Dalam hidup, kita sering kali diperhadapkan pada pilihan (dua atau lebih pilihan). Sebagai orang Kristen, manakah pilihan yang menjadi kehendak Allah?
            Kalo ada pemudi yang di-pdkt-in dua pemuda atau lebih, seharusnya bertanya, manakah kehendak Allah? Si A, si B, Si C, atau bukan ketiganya.

            Bagaimana mengetahui kehendak Allah? Apa ajaran Alkitab tentang kehendak Allah? Paling tidak ada 4 indikator yang menolong kita mengetahui kehendak Allah dalam hidup kita.

1.      Kehendak Allah dinyatakan oleh Allah
·         Yeremia 29:11, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
·         Kolose 1:9-10, “Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah”

·         Jika ingin mengetahui kehendak Allah, maka datanglah kepada Allah & minta supaya kehendakNya dinyatakan kepada kita.
·         Seorang memiliki relasi yang dekat dengan Tuhan, akan diberikan hikmat untuk mengerti kehendak Allah dalam hidupnya. Sebaliknya, seorang yang jauh dari Tuhan akan sulit sekali mengetahui kehendak Allah dalam hidupnya.
·         Apakah relasimu dekat dengan Tuhan? Apakah pernah berdoa meminta Tuhan menyatakan kehendakNya?

2.      Kehendak Allah dimotivasi oleh kasih
·         Matius 9:13, “Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
·         I Petrus  2:15, “Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh.”
·         Hukum Kasih: Kasih kepada Allah, Kasih kepada Sesama dan Kasih kepada Diri
·         Ekstrim salah satu: Flagelis atau fanatis atau Egois.
·         Segala sesuatu yang bermotivasi kasih dan kebaikan adalah kehendak Allah.
·         Apakah ini wujud ekspresi kasih kepada Allah? Kasih kepada sesama? Kasih pada diri sendiri?

3.      Kehendak Allah didukung oleh potensi diri: SHAPE
·         Ibrani  13:21, “kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.”
·         Seperti seorang prajurit yang akan diutus ke medan perang, sebelumnya telah dilatih dan diperlengkapi.
·         Rick Warren menyatakan paling tidak ada lima 5 potensi yang Allah bentuk dalam diri kita untuk melakukan kehendakNya: Spiritual Gift (karunia rohani), Heart (beban), Abilities (Kemampuan), Personality (Tipe Kepribadian), Experiances (Pengalaman).
·         Untuk mengetahui kehendak Allah diperlukan pengetahuan akan diri sendiri. Pengenalan diri menolong dalam pengenalan kehendak Tuhan.
·         Apa SHAPE-mu?

4.      Kehendak Allah dijalani dalam kebenaran
·         Roma 12:2, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
·         I Tesalonika  4:3, “Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan”
·         Jika kita menjalani kehendak Allah maka kita terus menerus semakin berbeda dengan cara hidup yang duniawi, sebaliknya jika hidup kita perlahan-lahan jauh dari kekudusan dan mulai meninggalkan hal-hal benar dan kudus, maka kita tidak sedang menjalani kehendak Tuhan.
·         Kehendak Tuhan adalah tetap dalam jalan yang benar dan kudus.
·         Adakah hal-hal benar yang sudah kita tinggalkan? Mulai malas berdoa, saat teduh, ibadah, berbagi, dll.

PENUTUP
            Efesus 5:12 memberi kita hanya dua pilihan: jadi orang bodoh atau jadi orang yang mengerti kehendak Tuhan. Tentu kita ingin memilih pilihan kedua karena itu: berusalah mengerti kehendak Allah dengan meminta penyataan dari Allah, tetap termotivasi oleh kasih, mengenali SHAPE diri dan tetap hidup dalam kebenaran.   




Anugerah Terindah (Yoh. 3:14-21) - Khotbah Jumat Agung

Jika saudara ingin diberi hadiah, hadiah apa yang paling saudara inginkan?
  •  Beberapa waktu yang lalu lembaga survei ternama di Amerika bernama Nielsen. Mengadakan jajak pendapat tentang hadiah yang paling diinginkan oleh anak-anak di Amerika menjelang natal tahun 2011.
  • Survei tersebut mengelompokkan anak-anak usia 6-12 tahun dan anak-anak di atas 13 tahun.
  • anak-anak usia 6-12 à iPad (44%), iPod touch (30%) (sisanya ingin pispot hehehe) dan iPhone (26%)
  • Pada kelompok anak usia di atas 13 tahun, Apple iPad masih menjadi barang pilihan nomor satu dengan persentase 24%,

Hadiah apa yang saudara inginkan? Nilai yang baik, lulus dengan cepat, pekerjaan, pacar, orangtua sehat

Menginginkan hal-hal tersebut sebagai hadiah adalah sesuatu yang wajar. Tetapi hadiah yang seharusnya diinginkan oleh setiap orang adalah hadiah keselamatan (atau kalau dalam kalimat tema kita Anugerah keselamatan)

Mengapa anugerah keselamatan seharusnya paling diinginkan? Karena anugerah keselamatan adalah anugerah paling indah.

Ø  Anugerah Keselamatan adalah hadiah terindah karena hadiah itu dibayar dengan darah Yesus, nyawa Anak Allah sendiri. Kualitas suatu hadiah terlihat dari apa yang dikorbankan ketika mempersiapkan hadiah itu. Yesus disalibkan supaya engkau dapat hadiah itu (ay. 14).
o   Di ayat 14 dinyatakan “sama seperti Musa ... demikian juga anak manusia harus ditinggikan.” Kisah Musa meninggikan ular itu ada di Bilangan 21:4-9, mari kita lihat!
o   Ketika Israel yang jahat ini dihukum Allah dengan mengirim ular tedung membunuh mereka. Allah memberikan jalan keselamatan dengan menyuruh Musa memasang ular tembaga pada sebuah tiang – dalam bahasa Injil Yohanes ditinggikan. Siapa yang melihat ular yang ditinggikan itu selamat meskipun telah digigit ular itu.
o   Peninggian Ular itu disejajarkan dengan peninggian Yesus di kayu salib. Bandingkan dengan Yoh. 12:32. Siapa yang “memandang” Yesus yang tersalib itu akan diselamatkan dari kebinasaan. Memandang itu analogi dari percaya.  
Ø  Anugerah keselamatan itu merupakan hadiah paling indah karena hadiah itua adalah hidup yang kekal. Hidup kekal artinya hidup yang tidak berkesudahan. Hadiah yang tidak dibatasi tren zaman dan perkembangan teknologi. Karena bersifat kekal (ay. 15).
o   Seringkali juga orang mempertanyakan kepastian keselamatannya karena kurang memahami arti “kekal.”
o   Kekal berarti selalu ada dan akan tetap ada, tidak akan berakhir.
o   Kalau keselamatan itu bisa hilang sewaktu-waktu, maka bukan hidup yang kekal namanya, tetapi hidup yang sementara.
Ø  Anugerah keselamatan merupakan hadiah terindah karena menjadi tanda Allah begitu mengasihimu. Ini anugerah khusus bagi orang yang Allah sangat kasihi. Allah proaktif mengerjakan anugerah keselamatan itu. iPad bisa dimiliki oleh orang yang Allah benci, yang mengutuk dan tidak peduli kepada Allah (ay. 16).
Ø  Anugerah keselamatan merupakan hadiah terindah karena tanpa hadiah ini kita akan binasa dalam penghukuman Allah yang kekal. Nggak punya iPad, pacar, pekerjaan tidak membuat kita binasa dalam kekekalan penghukuman Allah (ay. 16-18).

Inilah ALASAN mengapa hadiah keselamatan seharusnya menjadi keinginan setiap orang.

Bagaimana menerima anugerah keselamatan itu?
Ø  Percaya kepadaNya (pengulangan kata “percaya” sebanyak 5 kali)
Ø  Percaya atau beriman menyangkut tiga aspek: notitia, assensus, fiducia
Ø  Percaya mempunyai aspek tahu apa yang ia percayai
Ø  Percaya mempunyai aspek menerima apa yang ia percayai – ilustrasi Deedat
Ø  Percaya mempunyai aspek mempercayakan diri kepada apa yang ia percayai bukan tipe Kristen KTP tidak mempercayakan diri

APLIKASI
Ø  Peringatan Jumat Agung mengajak kita mengingat kembali anugerah terindah yang pernah Allah kerjakan bagi manusia. Anugerah ini hanya bisa diterima oleh orang yang percaya kepada Kristus.
Ø  Apakah engkau sudah sungguh percaya? Apakah ketiga aspek iman itu engkau miliki? Ingat saudara-saudara jika kita tidak menerima hadiah ini, kita berada dibawah penghukuman Allah dan menuju kepada kebinasaan kekal
Ø  Peringatan jumat agung: peristiwa penyaliban Yesus juga bisa menjadi seperti suatu panggilan bagi saudara untuk percaya. Jika selama ini engkau masih hidup dalam keberdosaan. Kekristenanmu hanya bersifat tradisi: karena orangtua Kristen maka saya juga Kristen. Maka saat ini, Pandanglah Kristus yang ditinggikan itu dan percayalah kepadaNya.

Saudara-saudara seringkali iman Kristen digugat karena dianggap sebagai iman yang mengabaikan perbuatan baik. Kekristenan dikecam karena dianggap tidak mendukung/mendorong orang berbuat baik/beramal. Lho kok bisa?

Bagi para penggugat ini, ketika iman Kristen menyatakan bahwa untuk mendapatkan keselamatan hanya dengan percaya tanpa perbuatan baik, itu sama saja mendorong orang mengabaikan perbuatan baik. Umumnya agama-agama lain memasukkan perbuatan baik atau beramal sebagai syarat untuk memperoleh keselamatan mereka. Islam mengajarkan harus beramal dan berbuat baik supaya bisa masuk ke surga. Budha mengajarkan delapan jalan kebenaran untuk pada akhirnya meraih nirwana: diantaranya berpikir benar, bekerja dengan benar, bersemedi dengan benar dll.
            Berbagai bagian dalam Alkitab memang menyatakan bahwa keselamatan didapat bukan karena perbuatan baik kita, melainkan hanya iman. Misalnya Efesus 2:8-9; Titus 3:4-5, termasuk dalam teks kita hari ini dinyatakan bahwa hidup kekal diperoleh dengan iman kepada Yesus. Tidak dinyatakan bahwa hidup kekal diterima oleh orang yang iman dan melakukan kebenaran, kebaikan dan beramal.
            Tetapi apakah dengan menyatakan bahwa keselamatan diterima hanya karena iman berarti kekristenan mengabaikan perbuatan baik? Apakah benar konsep keselamatan kekristenan tidak mendorong orang berbuat baik?

Ø  Tentu saja tidak. Iman Kristen memang tidak menjadikan perbuatan baik sebagai syarat memperoleh keselamatan. Tetapi bukan berarti Iman Kristen tidak peduli dengan perbuatan baik.
Ø  Bagian bacaan kita menyatakan bahwa Keselamatan diteguhkan dari perbuatan baik yang dilakukan oleh orang percaya.
Ø  Di ayat 19-21 dinyatakan “Inilah hukuman itu ...”
Ø  Bagian ini menyatakan bahwa orang yang percaya akan datang kepada terang. Supaya perbuatannya nampak, mana yang jahat dan mana yang baik. yang jahat harus ditinggalkan dan yang baik harus dilakukan.
Ø  Tetapi sebaliknya, orang yang tidak percaya tidak mau datang kepada terang itu. karena ia suka dengan kejahatannya.
Ø  Artinya kepercayaan atau pun ketidakpercayaan seseorang itu terlihat dari perbuatannya. Kekristenan sejati terbukti dari perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan. Tetapi iman yang semu membiarkan diri dalam kegelapan. Meski ia berkata percaya kepada Kristus, tetapi sikap hidup tidak mencerminkan sikap orang yang percaya.

Jadi Rumusan matematis iman Kristen bukanlah:
iman + perbuatan baik = selamat
melainkan
iman = selamat + perbuatan baik

Ø  Kita berbuat baik bukan supaya kita selamat, tetapi kita berbuat baik karena kita sudah diselamatkan.
o   Bandingkan dengan Efesus 2:10. Setelah Paulus menyatakan bahwa keselamatan bukanlah hasil pekerjaan baik manusia, ia menjelaskan bahwa orang orang percaya dicipta untuk melakukan pekerjaan baik. Artinya orang percaya diutus Allah untuk melakukan kebaikan.
o   Sekali lagi Kita berbuat baik bukan supaya kita selamat, tetapi kita berbuat baik karena kita sudah diselamatkan.

APLIKASI
Ø  Peristiwa Jumat Agung juga mengingatkan kita bahwa anugerah keselamatan itu harus dihidupi dengan melakukan pekerjaan baik.
Ø  pekerjaan baik itu bukan hanya berarti menolong orang lain, tetapi dalam kaitan yang lebih luas melakukan kebenaran.
Ø  Keberadaan kita dalam kelompok kecil bersama rekan-rekan orang yang sudah percaya seharusnya menjadi suatu kesempatan untuk sama-sama berjuang lakukan kebenaran, untuk membuktikan bahwa engkau sungguh-sungguh sudah diselamatkan.

HATI SEORANG HAMBA (Filipi 2:1-11)




Panggilan menjadi hamba bukan hal yang mudah di tengah lingkungan yang penuh dengan egoisme. Ada yang mengatakan ciri orang egois adalah:
1.      Hanya dapat melihat dari sudut pandangnya; tidak dapat melihat dari sudut pandang orang lain, apalagi merasakan apa yang orang lain rasakan. Jadi, tidak mudah untuk berdiskusi dengannya karena ia akan berusaha keras agar kita menuruti pendapatnya.
2.      Hanya memikirkan kepentingan pribadinya; jadi, apa yang dikerjakannya selalu untuk kepentingan pribadi, bukan murni untuk kepentingan orang lain. Ia tidak mengenal makna pengorbanan dan ketulusan; semua hal diperhitungkan berdasarkan untung-ruginya.
sumber: google.com
Pertanyaan mendasar bagi kita adalah Mengapa kita harus menjadi hamba bagi sesama? Dalam bacaan kita ada paling tidak ada dua alasan mengapa kita harus menjadi hamba.  Pertama karena status kita adalah hamba Kristus untuk melayani sesama.
Kalau berbicara mengenai status, ada suatu frasa yang sangat penting yaitu yang sering diulang-ulang oleh Paulus yaitu en Christo yang diterjemahkan ”dalam Kristus” di ayat 1. Sebagai orang-orang yang ada di dalam Kristus, kita bukan hanya mendapatkan insentif atau berkat, seperti kekuatan dan penghiburan dari Tuhan, bukan hanya bersekutu dalam Roh dan mengalami kasih mesra dan belas kasihan, tetapi juga mempunyai tanggung jawab untuk sehati sepikir, mementingkan kepentingan orang lain dan menjadi hamba atau pelayan sesama.  Paulus jelas mengatakan sukacitanya belumlah sempurna jikalau jemaat Filipi belum menjadi hamba bagi sesamanya di dalam Kristus.
Status hamba Kristus untuk melayani sesama manusia sangat berbeda dengan menjadi hamba manusia. Hamba Tuhan untuk melayani sesama manusia tidak sama dengan menjadi hamba manusia. Di mana letak perbedaannya? Perbedaannya terletak pada pikiran dan perasaan siapa yang memenuhi sang hamba.  Pada ayat 5 dikatakan, “hendaklah kamu dalam hidupmu bersama menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.”  Jika pikiran dan perasaan Kristus memenuhi kita maka kita adalah hamba Kristus yang dipanggil untuk melayani sesama.  Tetapi jika pikiran kita dipenuhi oleh pikiran dan perasaan manusia maka kita adalah hamba manusia. 
Ini membuat kita memahami maksud tulisan Paulus yang paradoks di 1Kor. 7:23 dan 1Kor 9:19. Pada 1Kor 7:23, Paulus mengatakan, “Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.” Tetapi di 1Kor. 9:19 Paulus mengatakan “sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.”  Ketika Paulus menempatkan dirinya menjadi hamba semua orang, ia memiliki pikiran Kristus untuk menjangkau banyak orang bagi Kristus.

Ingin DIREMEHKAN atau DITELADANI? (1 Timotius 4:12)

Anak muda, khususnya remaja, sangat mudah untuk diremehkan. Mengapa? Karena kemudaan itu sendiri sangat dekat dengan kekurangan: kurang banyak pengalaman, kurang banyak pengetahuan, kurang mampu mengontrol diri, kurang bijaksana, kurang pertimbangan dan lain-lain.



 Karena itu, berkaitan dengan kemudaan Timotius, Paulus menasehatinya, “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda” (ay.12).  Frasa “Menganggap rendah” berasal dari kata Yunani “kataphroneo” yang juga bisa berarti menghina, meremehkan, menganggap kecil, bahkan menganggap tidak ada.
            Kalimat larangan Paulus di ayat ini ditujukan kepada Timotius. Timotius dilarang untuk membiarkan dirinya direndahkan orang lain. Dalam Alkitab KJV dinyatakan, “let no man despise thy youth.Kalimat ini menunjukkan bahwa keputusan ada pada Timotius untuk membiarkan atau tidak orang lain untuk merendahkannya.
           
Bagaimana Timotius mencegah orang merendahkannya?

1.      Menjadi Teladan: Anak Muda yang jadi Teladan tidak akan Diremehkan
Dalam terjemahan bahasa Indonesia, ada satu kata penghubung yang seharusnya tidak dihilangkan untuk menunjukkan bahwa kalimat larangan dan kalimat perintah di ayat 12 berkaitan satu dengan yang lain. Kata itu adalah kata “alla” (Yun.) yang artinya “tetapi.” Sehingga ayat ini lebih baik tertulis, “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena kemudaanmu TETAPI Jadilah teladan bagi orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.”  
Hubungan kalimat-kalimat itu bisa bermakna:
Ø  Orang tidak akan menganggap rendah jika Timotius menjadi teladan
Ø  Cara Timotius supaya tidak direndahkan orang lain adalah dengan menjadi teladan.
Ø  Pilihan ada dua: direndahkan atau diteladani.
Dalam hal apa Timotius perlu menjadi teladan? Ia perlu Menjadi Teladan dalam Tutur Kata dan Tingkah Lakunya (baca ay. 12b). Bertutur dan bertingkah laku dengan baik dapat membuat orang lain meneladaninya dan tidak akan merendahkannya. Paulus menasihati Timotius untuk menjadi teladan dalam perkataan dan tingkah lakunya. Perkataan dan tingkah laku yang baik berasal dari hati yang mengasihi, setia kepada Allah dan suci. Paulus menunjukkan kepada Timotius cara supaya tidak direndahkan orang adalah dengan bertutur dan bersikap dengan baik.

            JustinBieber pada tahun 2012 lalu dia menyebut Indonesia sebagai negara nggak jelas (random country). Karena perkataannya ini, Justin Bieber mendapat kecaman dari banyak fans Indonesia. Berikut beberapa kecaman dan hinaan lewat Twitter kepada Justin Bieber waktu itu: @imunklovarian à "hai penyanyi acak (gak jelas) @justinbieber terimakasih telah berkunjung ke negara tidak jelaskku, kamu terlalu acak/tidak jelas untuk dipanggil seorang bintang.” pemilik akun dengan nama Risa à "Saya tidak peduli betapa terkenalnya @justinbieber, namun jika kamu merendahkan negaraku dengan kata kata 'negara yang antah berantah', maka kamu bukan apa apa!"
            Bukan hanya itu, tindakan Justin Bieber juga mendapat makian dari orang lain karena Juli 2013, dia meludahi fansnya dari balkon Hotel. Seorang Penulis bernama Rob Shuter menulis “Saya sudah muak melihat badut ini.”
            Tutur kata dan tingkah laku Justin ini membuat orang lain merendahkannya. Ia disebut artis tidak jelas, bukan apa-apa dan seperti badut. Jika saja Justin mampu bertutur kata dan bertindak dengan baik, tentu saja orang lain masih menghargai dan tidak merendahkannya.

Refleksi
Mengapa anak muda khususnya remaja sering diremehkan oleh orang lain? Salah satu alasannya karena tutur kata dan tingkah laku yang buruk. Dari mulutnya keluar perkataan kotor, menggerutu, terus menerus mengeluh, membalas caci maki dengan caci maki. Perilakunya membuat orang tua bersedih, malas beribadah, hidup dalam percabulan.
            Bagaimana cara remaja mengurangi kemungkinan mereka diremehkan orang lain? Caranya adalah dengan bertutur dan bertingkah laku dengan baik.
      Kalian pasti punya FB kan? Dari update status seseorang kita bisa tahu mana yang wajar kalau diremehkan mana yang harus diteladani. Orang yang melihat status yang  penuh dengan makian terhadap orang lain dengan status yang memotivasi dan menghibur tentulah menimbulkan kesan yang berbeda. Hal yang baik jika status kita menyejukkan orang lain, menghibur orang lain, menguatkan orang lain.

Bagaimana mengubah pandangan orang lain yang meremehkan kita?

2. Mengembangkan Diri: Anak Muda yang terus mengembangkan diri sulit untuk diremehkan

            Cara lain untuk mengurangi kemungkinan orang lain merendahkan kita adalah dengan mengembangkan diri melalui belajar dan berlatih. Kemudaan identik dengan berbagai kekurangan (kurang banyak pengalaman, kurang banyak pengetahuan, kurang mampu mengontrol diri, kurang bijaksana, kurang pertimbangan). Kekurangan ini bisa diatasi dengan belajar dan berlatih.
Di ayat 13, Paulus mengingatkan Timotius juga untuk terus memperhatikan dengan baik bacaannya, nasehat dan doktrin /pengajaran. Terjemahan bahasa Indonesia kurang jelas, lebih jelas dalam versi King James, “till I come, give attendance to reading, to exhortation, to doctrine.” Dengan memperhatikan semua itu pengetahuannya bertambah.
            Di ayat 14 Paulus mengingatkan untuk tidak lupa mempergunakan karunia yang dia miliki. Ini berkaitan dengan latihan menggunakan karunia dan bakat yang dimiliki Timotius.
            Di ayat 15 ditegaskan hiduplah sesuai dengan apa yang kamu pelajari dan latih sehingga kemajuaanmu nyata bagi semua orang.
            Jika Timotius yang masih muda mau belajar dan berlatih maka kekurangan-kekurangannya perlahan-lahan dikikis dan ia mengalami kemajuan. Dampaknya orang lain yang melihat tidak akan meremehkannya.


Apa yang terlintas dalam pikiran kita ketika melihat orang buta. Awalnya ketika saya melihat orang buta, yang terlintas adalah kasihan karena menyadari bahwa kebutaannya membuatnya sulit untuk lebih maju. Tetapi saya berpikir ulang setelah saya mengenal tokoh bernama Louis Braille. Louis Braille adalah  pencipta sistem tulisan Braille yang digunakan oleh orang-orang buta.
Pada umur 4 tahun, matanya tertusuk jarum, Braille pun mengalami kebutaan. Pada usia 12 tahun, yaitu pada tahun 1821, saat bersekolah khusus untuk penderita tuna netra, seorang prajurit bernama Charles Barbier mengunjungi sekolahnya dan menunjukkan suatu kode yang telah ditemukannya. Sistem tersebut dikatakan sebagai "tulisan malam" (night writing). Ini dirancang khusus untuk tentara perang yang menggunakan kombinasi dua belas titik. Braille muda menyadari manfaat sistem ini. Ia pun mengembangkan sistem yang lebih sederhana dengan menggunakan enam titik. Dan tahun1827 (usianya 18 tahun), buku yang menggunakan enam titik tersebut, yang kemudian disebut Braille, telah diterbitkan. Sekarang, para penderita buta menggunakan metode tersebut. Pada 6 Januari 1852, Braille meninggal dunia. Sebuah monumen besar dibangun untuknya pada tahun 1867 untuk menghormati dia.
Kelemahan tidak membatasinya untuk berkembang dan maju.

Refleksi
Teman-teman yang dikasihi Tuhan. Belajar dan berlatih akan membuat kekurangan-kekurangan yang kita miliki satu per satu sirna. Dengan belajar dan berlatih, hari demi hari kita mengalami kemajuan. Jika sebelumnya kita diremehkan karena kekurangan yang kita miliki, pada saatnya kita dikagumi Karena kemajuan yang kita raih.

Hanya orang yang mau belajar dan berlatih yang akan mampu mengubah remehan/hinaan menjadi kekaguman dan pujian. Dari pada kita mengeluh dan terus, menyalahkan orang lain yang menghina dan meremehkan kita,  lebih baik kita mengembangkan diri, menambah pengetahuan dan kemampuan kita




Silahkan download powerpointnya disini

Berdialog dengan Saksi Yehuwa

Mungkin saudara degdeg-an didatangi saksi-saksi Yehuwa. Saya juga! Tapi saya akhirnya menikmati perjumpaan dengan mereka. Dan pada kenyataannya, perjumpaan dengan mereka kian mengokohkan iman kepada Allah Tritunggal. lebih jauh lagi, perjumpaan dengan mereka menjadi kesempatan berharga untuk menyaksikan iman Kristiani kepada mereka.

Filosofi yang saya pakai tatkala berdialog dengan mereka, sama dengan filosofi sebuah pertandingan sepakbola: menyerang dan bertahan.

  1. Menyerang keyakinan SY dengan menggunakan senjata para filsuf dalam mencari kebenaran: BERTANYA. "Pertanyaan" menghantar kita pada kebenaran sekaligus membongkar kepalsuan.
    • pengalaman saya berdialog selama ini, menemukan bahwa keyakinan SY tidak dibangun dari penggalian Alkitab yang kokoh dan logika yang baik. Oleh karena itu, dengan bertanya dan bertanya akan menolong kita membongkar kepalsuan dan klaim akan kebenaran.
  2. Bertahan dari gempuran SY tidak lain dengan memberikan JAWABAN yang komprehensif: logis, alkitabiah. Untuk mendapatkan jawaban yang komprehesif perlu waktu untuk belajar dibawah pimpinan Roh Kudus.
    • Pendalaman alkitab yang kokoh bukan hanya menumbuhkan iman kita, tetapi juga menolong kita menangkis serangan dari para bidat.

Tips menghadapi Saksi-saksi Yehuwa:
  1. Tips dasar (3B): Berdoa, Belajar & Berbelaskasih
  2. Fokus pada orang yang sama: jangan biarkan mereka mengganti tim sehingga kesaksian kita jadi efektif.
  3. Fokus pada pertukaran literatur: jangan terima literatur mereka kecuali mereka mau menerima literatur yang kita berikan.
  4. Fokus pada teks: jangan terima "mentah-mentah" ayat yang disajikan dalam diskusi, melainkan dalami ayat tersebut dengan filosofi bertanya
  5. Fokus melindungi diri dan jemaat: bentuk tim back up untuk saling mendukung dalam berdioalog dengan saksi Yehuwa.
untuk lebih jelasnya silahkan download powerpoint file-nya disini.


Jika saudara saat ini merupakan pengikut saksi Yehuwa, maka saya sarankan untuk membaca kesaksian berikut:

  1. Ralph T. Miller: Victim of Deception
  2. William J. Schnell: Into the Light of Christianity
Semoga menjadi berkat. Tuhan Yesus memberkati.

Support Blog

Support blog ini dengan subscribe Channel Youtube Victor Sumua Sanga dengan klik tombol di bawah: