Merged in the Word (Yoh. 17:17; 2Tim. 3:16-17)

sumber: religiousaffections.org
Manusia ada di dunia karena diciptakan melalui Firman, manusia dapat tetap hidup oleh topangan Firman Allah dan bahkan manusia dapat diselamatkan menuju hidup yang kekal, karena percaya kepada Firman yang diberitakan. Oleh karena itu sudah sepatutnya hidup manusia diabdikan kepada Firman Tuhan. Salah satu pokok doa Tuhan Yesus bagi para murid adalah supaya mereka mempunyai komitmen yang lebih terhadap Firman Tuhan, “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.” Pengudusan dalam Firman bermakna mendedikasikan dan memfokuskan diri pada firman Tuhan.
Hidup seorang murid yang didedikasikan dan difokuskan pada firman, akan memperlengkapi mereka untuk melakukan pekerjaan baik yang Allah rencanakan dalam hidup mereka. Hidup yang dikuduskan dalam firman membuat iman bertumbuh, sebab di dalam firman kita beroleh hikmat, di dalam firman kesalahan disingkapkan, dan di dalam firman kelakuan diperbaiki. Dengan demikian keutuhan hidup seorang murid baru dapat terbentuk dalam kehidupan yang didedikasikan dan difokuskan pada Firman Tuhan.
Apakah hidup saudara merged in the Word? Hidup yang menyatu dengan firman, salah satunya, ditandai dengan penghargaan terhadap waktu membaca dan merenungkan firman. Dalam konteks komunitas Kristiani itu berarti penghargaan terhadap waktu ibadah Minggu, waktu doa keluarga, dan waktu teduh pribadi - dimana di dalam semua itu, firman Tuhan dibahas secara khusus. 

“Alkitab, dan hanya Alkitab, tanpa penambahan dan pengurangan apa pun oleh manusia, adalah satu-satunya tuntunan yang memadai bagi setiap pribadi, sepanjang waktu dan dalam setiap keadaan” - Michael Faraday

Fruitfull Life (Yohanes 15:1-8)

Pada ayat 5 dinyatakan, “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” Jika merenungkan ayat ini, kita mungkin berpikir bahwa bukankah banyak orang yang tidak percaya kepada Kristus dapat melakukan hal-hal yang berguna bagi orang lain? bukankah banyak orang yang bukan Kristen yang justru dapat berbuat banyak hal dalam kehidupannya?
            Sebut saja, Profesor Stephen William Hawking yang menerima tiga belas gelar kehormatan, banyak penghargaan, medali dan hadiah di bidang ilmu pengetahuan. Beliau juga menulis banyak buku best-seller. Salah satu karya besarnya adalah The Grand Design,
Sumber: sentonmission.com
sebuah buku yang diakui banyak ilmuwan. Apakah hidupnya tidak berbuah banyak? Apakah ia tidak dapat berbuat apa-apa?
             Kehidupan yang berbuah banyak, dalam konteks firman Tuhan ini, merupakan kehidupan yang dilihat dari perspektif Kerajaan Allah. Seorang yang hidupnya tidak berpusat pada Kristus, maka tidak mungkin dapat berbuat apa-apa bagi Kerajaan Allah. Seorang yang hidupnya tidak tinggal di dalam Kristus, maka tidak mungkin baginya untuk berguna bagi Kerajaan Allah.
            Seseorang bisa saja mempunyai banyak pencapaian, tetapi sejauh mana pencapaiannya memuliakan Tuhan. Seseorang bisa saja melakukan banyak hal, tetapi sejauh mana yang dilakukannya memuliakan Allah Bapa. Hanya hidup yang berpusat pada Kristus, hanya hidup yang tinggal pada pokok anggur, membuat kehidupan yang berbuah banyak bagi Kerajaan Allah menjadi keniscayaan.
           
           
Tuhan, tolonglah aku untuk tetap tinggal di dalam-Mu, di dalam relasi yang dekat dengan-Mu, dengan demikian hidupku boleh menghasilkan buah bagi Kerajaan Allah dan senantiasa memuliakan Allah dalam setiap hal yang aku lakukan

Support Blog

Support blog ini dengan subscribe Channel Youtube Victor Sumua Sanga dengan klik tombol di bawah: