Asyik sekali
melihat persaingan iklan operator selular demi menarik orang untuk memilih
operator tersebut: Pake kartu As gratisnya lebih lama bisa buat apa aj; Axis
Pro pasti plus stress hilang dengan internet unlimited koneksi lebih cepat dan harga
hemat; IM3 semua serba murah sepanjang hari murah itu IM3; 3 Always On bebas
itu nyata.
Sangat
sangat tidak mungkin iklan operator IM3 misalnya menawarkan pelanggannya
beralih ke operator lain. Demikian pula ketidakmungkinan operator Axis membuka
peluang pelanggannya memilih As…
Jika
berbicara tentang agama dan keyakinan, apakah ada agama dan keyakinan tertentu
yang menawarkan atau membuka peluang pengikutnya untuk beralih ke agama dan
keyakinan yang lain? Jawabannya YA ADA. ITULAH KEKRISTENAN.
Kekristenan
merupakan agama atau keyakinan yang mengundang orang untuk mengikutinya tetapi
MENARIKNYA juga menawarkan dan membuka peluang pengikutnya untuk beralih kepada
agama atau keyakinan yang lain..
·
Yosua
24:15: “Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa
kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di
seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini.
Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!”
·
Yohahes
6:66-67: “Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan
tidak lagi mengikut Dia. Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: ‘Apakah
kamu tidak mau pergi juga?’”
Kekristenan
menawarkan pengikutnya untuk meninggalkan Kekristenan itu sendiri. Kekristenan
membuka peluang untuk penganutnya menggumulkan untuk beralih kepada keyakianan yang
lain.
Membaca
berulang-ulang kutipan ayat-ayat ini dalam konteksnya, sebenarnya menantang
para pengaku Kristen untuk mengayak lagi komitmennya kepada TUHAN dan Kristus
yang mereka ikuti.
Menjadi seorang Kristen bukanlah sekadar pengakuan tetapi sebuah komitmen
menghidupi konsekuensi sebagai seorang Kristen. Menjadi seorang Kristen bukan
sekadar pergi beribadah ke rumah TUHAN setiap hari minggu, tetapi sebuah
perjuangan setiap hari menjadikan diri rumah TUHAN. Menjadi seorang
Kristen bukanlah sekadar mengikuti upacara sakramental gerejawi, tetapi sebuah upaya
mengikuti segala perintah TUHAN. Menjadi seorang Kristen BERARTI menyangkal
diri, memikul salib dan mengikut Yesus. Bagi pengaku Kristen yang TIDAK MAU
menghidupi arti itu, silahkan tinggalkan Kekristenan.
Jika perkataan Yosua digaungkan masa kini, maka itu seperti
berbunyi, “Tetapi jika
kamu anggap tidak baik menjadi Orang Kristen, pilihlah
pada hari ini kamu ingin menjadi orang apa; orang Islam, orang Hindu, Orang Budha,
Orang Konfusionis, saksi Yehuwa atau Mormon. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan tetap
menjadi orang Kristen”
Dan jika kutipan kitab Yohanes disuarakan pada masa kini,
maka itu seperti berbunyi, “Mulai
dari waktu itu banyak artis, orang-orang terkenal dan bahkan tetangga
yang meninggalkan agama Kristen.
Maka kata Yesus kepada orang Kristen yang lain: ‘Apakah kamu tidak mau pergi juga?’”
Marilah Kita menjawabnya melalui komitmen kita
masing-masing. Amin