SOLA GRATIA (Efesus 2:1-10)

Pendahuluan.
Orang yang sudah meninggal tidak bisa diajak bicara, tidak bisa minta berjalan, tidak bisa memahami penjelasan apapun, tidak bisa menolong atau melakukan sesuatu orang lain. Jika ingin foto bersama dengan orang yang sudah mati, maka kamu harus make up dia, memakaikan baju, mengatur gesturnya, dan lain-lain. Jika ingin dia tersenyum di foto tersebut, maka wajahnya harus kamu yang setting, itupun jika masih memungkinkan, karena kalau sudah terlalu lama meninggal badan sudah kaku.

Dalam budaya Toraja, salah satu suku di Sulawesi Selatan. Beberapa orang, atau kaum keluarga terbiasa berinteraksi dengan mayat atau tubuh orang yang sudah meninggal. Suku Toraja, yang menganut keyakinan leluhur, berpendapat bahwa sebelum melewati ritual adat tertentu, seorang yang sudah meninggal masih dianggap hidup: diberi makanan dan minuman, berganti pakaian, masih diajak komunikasi, meskipun mayat itu tidak memberi respons apa-apa.

(Mari kita lihat videonya: https://www.youtube.com/watch?v=hCKDsjLt_qU)

Penjelasan
            Di ayat 1 dinyatakan, “kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.” Kata “mati” disini merujuk pada kematian rohani. Orang yang mengalami kematian Rohani tidak bisa diajak bicara tentang hal-hal rohani. Orang yang mengalami kematian rohani tidak bisa minta berjalan dalam ketaatan kepada Allah, Orang yang mati secara rohani tidak ada memahami penjelasan apapun tentang injil, Orang yang mati secara rohani tidak bisa menjadi berkat, menolong atau membantu orang lain dalam motivasi yang benar.
            Orang mati secara rohani ini, bukan hanya indera rohaninya mati, tetapi keadaannya juga terhimpit sehingga makin terpuruk. Orang yang mati secara Rohani ini terhimpit oleh 3 hal. Pertama Dunia. Pada ayat 2 dinyatakan, “... mengikuti jalan dunia ini …” Orang yang mati rohani akan terus hidup dalam pengaruh kehidupan duniawi. Tidak bisa keluar dari sana. Terus menerus terpenjara dan terpuruk menantikan hukuman Tuhan. Kedua Iblis. Masih di ayat 2 dinyatakan, “... menaati penguasa kerajaan angkasa ….” Siapa penguasa kerajaan angkasa itu, ialah Iblis. Pekerjaan Iblis adalah memberontak, mendusta, menyesatkan. Orang yang mati secara rohani akan terus menerus memberontak, berdusta, menyesatkan orang lain. Tidak bisa keluar dari sana. Terus menerus terpenjara dan terpuruk menantikan hukuman Tuhan. Ketiga Kedagingan. Di ayat 3 dinyatakan, “... hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging ….” Orang yang mati secara rohani akan terus menerus berusaha menuruti hawa nafsu dan keinginan diri sehingga tidak mungkin menuruti keinginan Allah. Tidak bisa keluar dari sana. Terus menerus terpenjara dan terpuruk menantikan hukuman Tuhan.

            Keadaan yang mati secara rohani dan terhimpit oleh dunia, Iblis dan kedagingan membuat orang tersebut tinggal menunggu waktu penghakiman datang. Mereka tidak dapat menyelamatkan diri, apa lagi menyelamatkan orang lain. Paulus menyatakan bahwa orang yang demikian adalah orang yang “harus dimurkai.”

Aplikasi
            Apakah aku seorang yang mati rohani? Orang yang mati secara rohani tidak dapat menerima firman yang diberitakan padanya, meskipun tiap hari ia diperdengarkan berita kebenaran itu. Orang yang mati secara rohani tidak akan berespons terhadap firman itu. Ciri orang yang mati secara rohani adalah hidup yang terhimpit oleh pola hidup duniawi tidak bisa keluar; menaati Iblis sehingga hidupnya memberontak dan berdusta; dikuasai oleh kedagingan: melakukan sesuatu untuk kepuasan diri bukan kehendak Allah. Kita seperti mayat tadi yang diberi makan tapi tidak berespons, diajak bicara tapi tidak menanggapi, ditangisi tapi tidak bergeming. Jika kita adalah orang yang mati secara rohani, maka kita dimurkai oleh Allah.

Peralihan dan Penjelasan
Kita harus bersyukur karena ada berita penghiburan yang dinyatakan dalam firman Tuhan yang kita baca tadi. Berita Penghiburan ini ada dalam satu kata Yunani yang diulang 3 kali dalam nukilan ini: Kata Yunani itu dari kata dasar Chairo: dalam nukilan ini ditulis 2 kali Chariti dan 1 kali Charitos. Dalam Alkitab kita diterjemahkan, “kasih karunia.” Inilah yang menjadi secercah penghiburan bagi orang yang mati secara rohani.
Seorang yang menerima kasih karunia akan dibangkitkan secara rohani. Kalau Injil Yohanes memakai istilah dilahirkan kembali. Jika sebelumnya ia mati karena dosa, kini mendapatkan hidup baru di dalam Kristus. Jika sebelumnya ia menjadi sasaran murka Allah, maka oleh kasih karunia, ia menjadi objek pengorbanan Kristus.
Jika diurutkan rangkaian karya keselamatan yang kita alami dari bagian ini kira-kira seperti ini: Mendapat Kasih Karunia (grace)→ dihidupkan kembali di dalam Kristus (Injil Yohanes: born again) → dibangkitkan di dalam Kristus → ditempatkan di Sorga. [FF Bruce - kebangkitan dan penempatan di surga berada dalam nuansa eskatologi: akan terjadi namun telah dialami dalam kesatuan dengan Kristus]. 

Ilustrasi
Dalam perikop/nukilan ini, kasih karunia menjadi seperti tombol start bagi rangkaian karya keselamatan yang akan kita alami. Mati kita lihat animasi bagaimana tombol start menjadi awal proses menghidupkan mesin

Seperti mesin kendaraan yang mati, tapi hidup kembali setelah tombol start ditekan dan kemudian berjalan menghantar kita pada tujuan. Demikian kasih karunia menjadi awal dari rangkaian karya keselamatan yang kita alami dalam hidup kita. By Grace Alone. Sola Gratia.


Aplikasi
            Bagaimana kita tahu kita telah menerima kasih karunia itu? Tandanya sederhana. Kehidupan rohani kita menjadi bergairah. Setiap kali kebenaran firman Tuhan dibicarakan, maka hati kita bergairah dan bergejolak. Ada rasa di dalam firman yang kita dengar. Ada sentuhan Allah yang terasa dalam hidup kita. Ada dorongan yang kuat untuk meninggalkan dosa dan berjalan dalam kebenaran firman Tuhan. Grace Alone, Sola Gratia menjadi tombol start yang menghantar kita pada rangkaian karya keselamatan yang Allah kerjakan dalam hidup kita. Ada kehidupan baru, ada pertobatan, ada kerinduan akan Allah, dan kelak akan mengalami kebangkitan dari antara orang mati serta pada akhirnya ditempatkan bersama dengan Kristus di sorga kekal.

Peralihan dan Penjelasan
John Calvin menyatakan, “it is faith alone that justifies, but faith that justifiescan never be alone.” Ada tujuan yang mengikuti kasih karunia yang diberi. Ada tujuan yang Allah siapkan bagi orang-orang yang menerima kasih karunia-Nya. Ayat 10 menyatakan bahwa kita diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik yang telah disiapkan sebelumnya. Ada pekerjaan baik yang mengikuti kasih karunia yang kita terima melalui iman.



Relasi antara iman, pekerjaan baik dan keselamatan selalu akan menjadi diskusi yang menarik. Perikop Efesus ini memberikan kontribusi bagi diskusi tersebut. Perbuatan baik adalah bukti (yang kelihatan) dari iman (yang tidak kelihatan) kepada Kristus. Kita berbuat baik bukan supaya kita diselamatkan dari penghukuman, melainkan karena kita sudah diselamatkan (Flp. 2:10). Hidup orang Kristen yang tidak mampu menampilkan kebaikan merupakan bukti kepalsuan dan kesemuan imannya (Yak. 2:17). Selain itu, perbuatan baik merupakan magnet yang kuat yang menarik orang lain untuk datang kepada Kristus. Kebaikan yang dilakukan orang Kristen membawa orang lain datang dan memuliakan Allah (Mat.5:16). Karena hari kedatangan Kristus yang kedua kalinya sudah dekat, Paulus mengingatkan jemaat Filipi untuk menampilkan hidup yang limpah dengan kebaikan demi menarik orang datang kepada Allah (Flp.4:5).

Ilustrasi
Saya beberapa kali memancing ikan, baik di kolam pemancingan maupun di sungai yang cukup lebar. Kalau kalian pernah memancing atau mungkin punya pancing di rumah. Ada satu bagian pancing yang penting dan sangat menolong seorang pemancing, yaitu: pelampung. Coba kita lihat bagaimana penggunaan pelampung dalam memancing melalui video berikut:

(mari kita lihat videonya: https://www.youtube.com/watch?v=g8Nt6J0P9iU).
Perbuatan baik itu seperti pelampung. Jika ikan menarik kail maka pelampung akan ikut tertarik sehingga kita tahu ada ikan pada kail. Kita tidak bisa melihat ikannya secara langsung tapi kita bisa tahu ada ikan dari pelampung.
            Pernah suatu waktu saya memancing di sungai yang cukup lebar, saya nunggu 5 menit, 10 menit dan 15 menit. Eh tiba-tiba pelampung ketarik. Ini momen paling seru didalam kegiatan memancing. Ketika Pelampung ditarik. Dengan segera senar atau kenurnya itu saya gulung, reelnya diputar. Dan kemudian diangkat. Ternyata ada Ranting pohon yang tersangkut di kail saya. Pelampung tertarik tapi bukan ikan melainkan dahan pohon.
            Perbuatan baik tanda seorang beriman, tetapi bukan berarti seorang yang nampak baik, pasti beriman pada Kristus. Seorang yang beriman pada Kristus pasti berbuat baik. Jika ikan ditangkap oleh kail, maka pasti pelampung akan tertarik. Tetapi jika pelampung tertarik belum tentu itu Ikan.

Aplikasi
            Apakah kamu dikenal baik di keluargamu, diantara teman-temanmu? Kasih Karunia yang diterima oleh iman selalu diikuti oleh perbuatan baik. 



Dapatkan link powerpointnya disini






Support Blog

Support blog ini dengan subscribe Channel Youtube Victor Sumua Sanga dengan klik tombol di bawah: