Bagaimana kita menyambut
Natal di tahun ini? Apakah Natal kita sungguh rindukan? Peringatan Tahunan umat
Kristen ini seharusnya menjadi momen rutin bagi umat Kristen merefleksikan
sikap hidup selama ini dalam kepengikutan kita kepada Raja yang dilahirkan itu.
Ada dua tokoh yang jalan hidupnya terlihat jelas
dalam narasi Natal di dalam kitab Matius. Siapakah dari tokoh ini yang
mencerminkan jalan hidup kita?Mari kita lihat...
Jalan Hidup yang
Menolak Natal: Jalan Hidup Herodes
Siapa Herodes?
Raja Herodes yang disebut dalam
PB ada 5 orang: Herodes Agung, Herodes Arkelaus, Herodes Antipas, Herodes
Agripa I dan Herodes Agripa II. Herodes yang diceritakan di sini adalah Herodes
Agung.
Herodes dilahirkan pada tahun 73 SM. Ia seorang yang pandai dan cakap,
mahir dalam taktik perang, berbakat dalam bidang politik. Di tengah-tengah
pergulatan politik Roma yang pasang surut, kacau tak menentu, dia dapat
menyesuaikan diri dengan baik, mulai dari Julius Kaisar hingga Kaisar Agustus. Herodes
juga seorang yang berkontribusi besar bagi pembangunan kota-kota di wilayah
kekuasaaanya. Ia yang memimpin pembangunan gedung-gedung megah pada zamannya.
Ia merenovasi Bait Allah menjadi sangat megah, ia membangun kuil untuk kaisar
Agustus, ia membangun gelanggang olah raga, teater dan konsorsium. Ia juga
memperkokoh benteng pertahanan.
Namun, di sisi lain Herodes mempunyai karakter yang buruk. Ia seorang yang
suka menjilat dan mengkhianat demi memperoleh kekuasaan. Dan yang paling
mengerikan dalam sejarah, ia dikenal sebagai seorang raja pembunuh. Ia membunuh
semua anggota keluarga besarnya karena curiga mereka bersekongkol merebut
tahtanya. Isterinya, anaknya, iparnya, pamannya semua ia bunuh, karena kuatir
tahtanya direbut. Bahkan 5 hari sebelum meninggal ia membunuh anak sulungnya,
Anti Pater, karena ketahuan merasa senang karena ia setelah ayahnya meninggal
ia yang akan memimpin kerajaan. Oleh karena itu ada yang mengatakan bahwa lebih
baik menjadi babi Herodes dari pada menjadi anaknya.
Itulah sebabnya ketika ia mendengar dari orang-orang Majus bahwa raja orang
Yahudi telah lahir, ia menjadi terkejut (ay. 3). Ia terkejut karena seorang
yang mengancam tahtanya telah lahir. Karena itu ia memanggil Imam Kepala dan
Ahli Taurat bangsa Yahudi untuk mencari tahu informasi itu (ay. 5-6). Lalu ia
berbohong kepada orang Majus dengan berpura-pura ingin menyembah sang raja,
tetapi sesungguhnya ia ingin membunuh (ay. 7-8). Terbukti ketika rencana
jahatnya gagal karena orang Majus tidak kembali kepadanya, ia membantai semua
bayi dibawah 2 tahun (ay. 12,16).
Respon Herodes terhadap natal mengingatkan kita bahwa pada dasarnya ada
orang yang menolak kehadiran Kristus. Kita tidak punya kerajaan untuk diatur,
tetapi punya hati dan kehidupan untuk diatur. Pertanyaannya siapa yang mengatur
hidupmu? Siapa yang duduk di tahta hatimu? Banyak orang yang menolak Kristus
memerintah dalam hatinya. Ia ingin dirinya yang mengatur kehidupannya. Ia
menolak Kristus dan ia menolak orang-orang yang Tuhan pakai untuk mengarahkan
hidupnya kepada Allah. Inilah semangat hidup herodes yang ada dalam diri
orang-orang Masa kini.
Ia ingin mengatur sendiri hidupnya, ke arah yang ia mau. Ia melawan segala
sesuatu yang ingin memimpin hidupnya kepada kebenaran. Ia melawan orangtua, Ia
melawan guru, ia menerobos aturan-aturan, ia tidak peduli kepada pendeta,
kakak-kakak rohani. Ia menolak kebenaran dan akhirnya ia menolak Allah sendiri.
Ia ingin hidupnya dibawah kendalinya sendiri.
Nah yang lebih mengerikan lagi
adalah semangat kepura-puraan Herodes. Pura-pura ingin menyembah Yesus, tetapi
jauh di lubuk hatinya ia punya maksud hati yang tetap jahat. Di mana
orang-orang ini berada? Di dalam lingkungan kekristenan. Orang yang mempunyai
semangat “pura-pura,“
Tetapi datang
gereja, ikut perayaan Natal, mungkin ikut melayani, jadi panitia, jadi pengurus
tetapi semua itu hanya pura-pura karena DOSA tetap dijalani. Orang yang
mempunyai semangat pura-pura ala Herodes inilah yang menghancurkan persekutuan.
Biang masalah di gereja, sumber keributan di persekutuan.
MOMEN NATAL TAHUN INI biarlah menjadi
momen bagi kita untuk mengoreksi hidup apakah saya sudah menyerahkan hidup saya
di-RAJA-i oleh Yesus dan dipimpin oleh Allah. Biarlah ini menjadi momen kita
untuk mengevaluasi kehidupan kekristenan kita: apakah semangat yang murni atau
semangat yang pura-pura.
Jalan Hidup yang
Menerima Natal: Jalan Hidup Orang-orang Majus
Siapa orang-orang Majus ini?
Para pakar Alkitab tidak dapat memastikan mengenai jatidiri orang Majus
ini. Salah satu kemungkinan adalah mereka ini orang Media Persia. Para Majus
diduga merupakan keturunan para guru dan penasehat raja-raja Persia. Para Majus
merupakan kumpulan orang-orang saleh dan berhikmat. Mereka paham
filsafat, ilmu pengobatan dan ilmu pengetahuan. Mereka mempunyai mempunyai
kebiasaan menafsirkan mimpi.
Mereka juga adalah orang yang percaya
akan astrologi. Mereka percaya bahwa mereka dapat mengetahui masa depan dari
bintang-bintang, dan mereka percaya bahwa jalan hidup seseorang ditentukan dari
bintang apa yang nampak ketika ia lahir.
Dalam kisah yang kita baca Allah memakai
sebuah bintang untuk memimpin mereka sampai kepada raja yang telah dilahirkan
itu, yaitu Yesus (ay.2,9-10). Ini bukan perjalanan yang singkat hampir dua
tahun mereka berjalan mencari sang raja (bdk. ay 16). Dan melalui mimpi Allah
memimpin mereka untuk tidak kembali kepada Herodes yang menipu mereka (ay. 12).
Ketika para majus menjumpai Yesus, mereka sujud menyembah dan memberikan
persembahan, sebagai tanda komitmen dan pengakuan mereka kepada Yesus sebagai
raja dalam hidup mereka (ay.11).
Respons para Majus menyadarkan kita
bagaimana seharusnya kita berespons terhadap Natal. Kehidupan para majus
menantang kita untuk terus menerus hidup dalam pimpinan Tuhan, taat melakukan
kehendak Allah. Kehidupan para majus mengajak kita untuk datang dan menyembah
Yesus dan menjadikannya raja atas hidup kita. Bukan lagi kita hidup semaunya,
melawan Allah dan kebenarannya. Melainkan mmepersembahkan hidup kita kepada
Allah.
Semangat hidup para majus menggambarkan
kehidupan yang rela mengorbankan hidup dan miliknya kepada Yesus. Bukan
kehidupan yang menuntut hadiah-hadiah natal tetapi kehidupan yang menghadiahkan
komitmen kepada Kristus.
MOMEN NATAL TAHUN ini biarlah menantang
kita meniru kehidupan dan komitmen para majus. Hidup yang senantiasa mencari
kehendak Allah, taat kepada pimpinan Tuhan, mempersembahkan hidup sebagai
persembahan yang berkenan.
Penutup
Tema kita pada hari ini adalah
natal mengubah jalan hidup manusia. Di hadapan kita ditawarkan jalan hidup
Herodes atau jalan hidup para Majus. Jalan hidup Herodes adalah jalan hidup
pemberontakan, tetapi jalan hidup para majus adalah jalan hidup ketaatan. Ada
murka diujung jalan Herodes, ada sukacita diujung jalan para Majus. Amin.
Download Powerpoint disini