"O Holy Night"
O Holy night, the
stars are brightly shining
It is the night of our dear Savior's birth
Long lay the world in sin and error pining
'Til He appeared and the soul felt its worth
A thrill of hope the weary world rejoices
For yonder breaks a new and glorious morn
Fall on your knees
O hear the angel voices
O night divine!
O night when Christ was born
O night divine!
O night, O night divine!
It is the night of our dear Savior's birth
Long lay the world in sin and error pining
'Til He appeared and the soul felt its worth
A thrill of hope the weary world rejoices
For yonder breaks a new and glorious morn
Fall on your knees
O hear the angel voices
O night divine!
O night when Christ was born
O night divine!
O night, O night divine!
O Holy Night adalah salah satu
lagu natal terkenal. Musik ini digubah oleh Adolphe Adam, seorang komposer Perancis pada tahun 1847 dari lirik puisi "Minuit,
chrétiens" (Minu-it Kri-tian) yang ditulis oleh Placide Cappeau (Plah-SEED kah-POH). Pada tahun 1855 diterjemahkan
ke dalam bahasa Inggris oleh John Sullivan Dwight, dengan judul O Holy Night.
Pada 24 December 1906, salah satu momen bersejarah bagi lagu ini. Pada malam
natal tahun 1906 ini, untuk pertama kalinya sebuah cerita dibacakan melalui radio,
itulah cerita tentang kelahiran Yesus dalam Lukas 2. Dan sebuah lagu untuk pertama kalinya dipancarkan melalui
radio mengiringi kisah itu, yaitu lagu “O
Holy Night”
Jadi
lagu O Holy Night dan Lukas 2 punya kedekatan emosional karena sama-sama
pertama kali sebagai kisah dan lagu yang dipancarkan di radio. Selain itu,
kedekatan lainnya juga terlihat dari kesamaan
pesan dari kisah dan lagu ini.
Dalam
lagu “O Holy Night” dinyatakan bahwa kelahiran Yesus membawa kelegaan pada
dunia yang merana oleh dosa dan kesalahan (Long
lay the world in sin and error pining 'Til He appeared and the soul felt its
worth). Ada sukacita
karena sebuah pengharapan bahwa dunia yang lelah akan
beristirahat pada pagi baru dan mulia (A
thrill of hope the weary world rejoices For yonder breaks a new and glorious
morn)
Lagu “O Holy Night”
menyatakan bahwa ada kelegaan dan sukacita yang dialami oleh dunia yang merana
dan lelah.
Siapakah DUNIA YANG MERANA DAN LELAH pada bagian bacaan
kita?
Dalam
bacaan kita, tokoh yang merana dan lelah itu adalah para gembala (ay.8-9). Pada Era PL, gembala merupakan profesi dihargai namun pada masa PB, profesi gembala pada masa ini bukanlah profesi yang baik. Gembala yang dimaksud di sini
adalah gembala upahan yang
ditugaskan menjaga domba tuannya. Ada diantara gembala upahan ini yang suka
mencuri milik tuannya. Mereka juga sering meninggalkan domba jika ada binatang
buas. Image buruk ini sudah melekat pada profesi ini.
Sehingga meskipun ada
diantara mereka yang mau belajar
bertanggung jawab dan baik, namun karena
profesi ini sudah punya image buruk
maka semuanya menjadi buruk.
Meski mereka dipekerjakan namun
digurigai. Ada karakter yang dilekatkan
atau dilabeli pada mereka, yaitu orang yang tidak dapat dipercaya, tidak
kompeten, kotor/tidak kudus. Mereka adalah orang direndahkan di masyarakat pada
saat itu, mereka disetarakan dengan pemungut cukai, pelacur dan orang-orang
berdosa.
Dalam
salah satu hukum lisan Yahudi, Misnah,
menyatakan bahwa tidak seorang pun perlu merasa wajib menolong seorang gembala
yang jatuh ke dalam sumur. Seorang teolog bernama Joachim Jeremias menulis bahwa gembala pada masa itu hak sipilnya
dirampas. Gembala tidak boleh bersaksi dan dipilih menjadi saksi di pengadilan.
Ada larangan membeli wool-dari bulu domba, susu ataupun anak domba dari para
gembala karena itu dianggap barang curian.
Dalam ritual keagamaan, mereka dianggap
najis/tidak kudus karena mereka berprofesi sebagai gembala. Profesi mereka
dianggap selalu bersentuhan dengan bangkai binatang atau kotoran. Mereka juga
dianggap najis karena mereka bersentuhan dengan hewan-hewan najis (spiders,
flies, bugs, rats and mice) – orang Yahudi membedakan ada binatang
najis dan tidak najis (belut, lele – binatang najis).
Pertanyaan penting adalah mengapa berita kelahiran Mesias dan
penampakan malaikat dinyatakan kepada para gembala yang punya stigma demikian? Kenapa bukan kepada
para raja atau para imam? Siapa mereka sehingga mereka
menjadi saksi mata kemuliaan Allah dan menerima berita kelahiran raja Agung?
Ay 10-14 menunjukkan bahwa kepada gembala diberitakan kesukaan
besar bagi segala bangsa. Mereka menjadi agen pembawa berita kesukaan besar
kepada seluruh bangsa (ay.10). Berita itu adalah berita agung tentang kelahiran Mesias/Kristus, Tuhan, yang sudah lama
ditunggu-tunggu, yang sudah lama dinubuatkan oleh para nabi (ay.11).
Peristiwa penampakan malaikat Allah kepada para gembala
menunjukkan paling tidak dua hal:
1.
Allah peduli dengan
kehidupan para gembala. Kaca mata
Tuhan beda dengan kaca mata masyarakat pada saat itu. Allah melihat jauh ke
dalam hati para gembala. Mereka merasa
terbuang dari masyarakat. Mereka letih
dengan stigma negatif yang dilekatkan pada diri mereka. Mereka ingin datang
kepada Tuhan tetapi komunitas religius menolak mereka karena dianggap najis. Allah melihat betapa
merana dan lelahnya mereka karena dosa kesalahan mereka. Mereka sulit sekali
untuk bangkit karena tidak ada kesempatan dan dukungan bagi mereka bahkan oleh pelayan bait suci.
2.
Allah memberi harapan perubahan. Jika masyarakat sekitar sudah memberikan cap tidak bertanggung jawab,
pencuri dan tak bisa dipercaya, maka Allah selalu memberikan kesempatan berubah.
Allah mempercayakan kepada mereka berita kesukaan bagi segala bangsa. Ay. 17-20 menyatakan bahwa para gembala bersaksi tentang apa yang
mereka lihat dan orang takjub akan kesaksian mereka. Ada sukacita karena Allah peduli dan memberi kesempatan bagi mereka.
Siapakah DUNIA YANG MERANA DAN
LELAH masa kini?
·
Salah satu yang
lelah dan merana adalah seorang berinisial NF (15 tahun), ia salah satu dari
sekian remaja yang ditangkap satpol PP karena mengisap lem (ngelem) di Penajam Paser Utara,
Kalimantan Timur 24 November 2014. Menurut NF, dirinya mengisap aroma lem untuk
menghilangkan stres karena ayah kandungnya sering memarahinya. Tak hanya itu,
sang ayah yang seharusnya menjadi pelindung bagi keluarga justru menyumpahinya
dengan sebutan anak pembawa sial.
·
Seorang yang merana dan lelah lainnya adalah siswi RS
(15) di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, mengakhiri hidup dengan cara
gantung diri. Keluarga yakin RS nekat mengkahiri hidup karena sakit hati
setelah putus dari pacarnya. Rencana ingin bunuh diri pun sudah disampaikan RS
ke bibinya dua hari sebelum ditemukan tewas menggantung. “Dua hari lalu ia
bilang akan bunuh diri lantaran sudah tidak sanggup lagi hidup setelah putus
dari pacar,” ujar Santi, bibi RS, di rumah duka, Selasa (14/10/2014). RS
merupakan anak kedua dari sembilan bersaudara. Selama ini, ia dan saudaranya
tinggal dengan sang nenek, karena kedua orangtuanya merantau di Pulau
Kalimantan.
Siapakah DUNIA YANG MERANA DAN LELAH masa kini? Salah
satunya adalah remaja.
Remaja lelah dan merana karena terabaikan oleh orangtua,
orangtua tidak dapat menjadi sahabat melainkan seperti musuh yang selalu
mencurigai dan tidak bisa mempercayai anaknya bahkan tidak jarang mengalami
kekerasan fisik.
Remaja merana dan lelah dengan kesulitan hidup keluarga,
penghasilan orangtua yang pas-pasan bahkan kurang, anggota keluarga yang
menderita kesakitan berbulan bahkan bertahun-tahun, orangtua yang konflik dan
berpisah. Mereka merana dan lelah karena terbelenggu kemiskinan dan sakit
penyakit.
Remaja merana dan lelah karena merasa minder dengan
kelemahannya, merasa sulit diterima oleh orang lain karena kekurangan yang
dimilikinya. Kurang cantik, kurang pintar, kurang kaya, kurang berbakat, dll. Bahkan
kelemahan dan kekurangannya itu kadang menjadi bahan tertawaan atau lelucon
teman-temannya.
Remaja merana dan lelah karena jatuh dalam dosa. Dosa itu
membelenggunya dan membuatnya tidak berdaya. Merasa diri kotor dan terbuang
dari jauh dari komunitas orang-orang saleh di gereja.
Berita Natal pada saat ini adalah:
1.
Allah peduli dengan remaja yang merana dan lelah. Kelahiran Yesus ke dalam dunia, bukan untuk mencari
oleh benar, yang baik, yang hidupnya ok, tidak mengalami kendala apapun. Ia
datang untuk mencari yang merana dan lelah untuk memberinya ketenangan jiwa.
Yesus lahir untuk mencari orang yang berdosa untuk diselamatkan.
2.
Allah memberikan pengharapan untuk berubah. Setiap kita dipercayakan berita KESUKAAN BESAR BAGI
SEGALA BANGSA. Remaja dipercayakan membawa berita perubahan hidup, sehingga
orang yang melihatnya melihat Kristus dalam hidup remaja. Natal adalah sebuah kesempatan untuk memperbaiki diri: belajar
beriman, belajar melayani, belajar bertanggung jawab, belajar bergantung pada
Allah bukan pada diri sendiri.