Kekuatan dan kemajuan pelayanan akan lebih optimal bila pelayanan
dikerjakan oleh suatu tim yang solid dan berkualitas. Tanpa tim, seorang
pemimpin dapat mengerjakan hal-hal yang baik, tetapi tidak lebih baik dari
pemimpin yang bekerja dalam tim.
Ketika Yitro
mengunjungi menantunya Musa, ia melihat kurang optimalnya pelayanan yang
dikerjakan oleh Musa, “Tidak baik seperti yang kaulakukan itu. Engkau
akan menjadi sangat lelah, baik engkau baik bangsa yang beserta engkau
ini; sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu, takkan sanggup
engkau melakukannya seorang diri saja” (ay. 17-18). Karena itu Yitro
menyarankan Musa untuk mengorganisasi suatu tim pelayan yang bertujuan
mengoptimalkan pelayan.
Membentuk tim
pelayan bukan sekedar menghimpun sejumlah orang mengerjakan suatu pelayanan.
Tetapi lebih dari pada itu, pembentukan tim pelayan tidak boleh mengabaikan
kualifikasi dari seorang pelayan dan manajemen yang baik. Yitro menyarankan
Musa untuk mencari , “orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang
yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap ...” Lalu
menempatkan mereka sebagai pemimpin-pemimpin dalam kelompok seribu, seratus,
lima puluh dan sepuluh orang sesuai kapasitas mereka (ay. 21)
Tanpa kualifikasi
dan manajemen yang baik, tim pelayan akan malah memperburuk pelayanan. Orang
yang sedianya diharapkan mengoptimalkan pelayanan, justru menjadi sumber masalah
dan menjadi penyebab kemunduran pelayanan.
Diperlukan seorang
pemimpin seperti Musa, yang terbuka untuk bekerja sama dalam tim dan mempunyai
kepekaan melihat orang-orang yang berkualitas untuk mengerjakan pelayanan
bersama (ay. 24-26). Pemimpin yang mampu bersikap demikian akan dapat
mengerjakan pelayanan dengan lebih baik dan orang-orang akan mengalami
pelayanan yang lebih baik pula (ay. 23).
Kepemimpinan
yang demikin, yang terbuka untuk bekerja dalam tim dan kepekaan melihat
orang-orang berkualitas untuk ditempatkan melayani, juga diterapkan oleh para
rasul dalam kepemimpinan gereja mula-mula (baca Kis. 6:1-7). Para rasul ingin
pelayan berjalan dengan optimal karena itu mereka membentuk tim pelayan dari
orang-orang yang berkualitas untuk bersama-sama membawa pelayanan ke arah yang
lebih baik. Dan hasilnya, “Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di
Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan
percaya” (ay. 7).