IT'S A WONDERFUL DAY (Roma 8:31-39)

PENDAHULUAN
Apakah hari demi hari di sepanjang tahun 2019 adalah wonderful days?  Ada beberapa peristiwa yang membuat kita perlu memikirkan lagi makna wonderful day dalam kehidupan kita sepanjang 2019.


Bencana Alam - Banjir Bandang di Papua
JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terdapat 104 korban jiwa akibat bencana banjir bandang yang menerjang Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, hingga Rabu (20/3/2019) pagi. Kemudian, korban hilang juga bertambah menjadi 79 orang hilang. Sementara, terdapat 160 orang mengalami luka, dengan rincian 85 orang mengalami luka berat dan 75 orang lainnya mengalami luka ringan. Untuk jumlah pengungsi juga bertambah menjadi 9.691 orang, dikarenakan rasa trauma.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan rangkuman kejadian bencana alam yang terjadi sejak Januari sampai Desember 2019. Tercatat, sejak 1 Januari hingga 23 Desember 2019 pukul 10.00 WIB, terjadi 3.721 bencana alam. 
Kira-kira 10-11 bencana per hari. Pertanyaannya: apakah hari demi hari di 2019 dapat dikatakan wonderful? 


Penyakit - Petugas KPPS & Ani Yudhoyono
Ombudsman.go.id - Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada Rabu, 15 Mei 2019, petugas KPPS yang sakit sudah mencapai 11.239 orang dan korban meninggal 527 jiwa. Data ini berdasarkan hasil investigasi Kementerian Kesehatan di 28 provinsi. Berdasarkan hasil audit medik yang dilakukan Kementerian Kesehatan, meninggalnya petugas KPPS sebanyak 51 persen karena kardiovaskuler, seperti jantung, stroke, dan hipertensi. Kematian tertinggi kedua adalah asma dan gagal pernapasan. Kemudian kematian tertinggi ketiga sebesar 9 persen karena kecelakaan. Sisanya karena diabetes, gagal ginjal, dan liver.
KOMPAS.com - Istri Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono, meninggal dunia di National University Hospital, Singapura, Sabtu (1/6/2019), pukul 11.50 waktu setempat. DETIK.com - Ani meninggal di usia 67 tahun. Dia dirawat di National University Hospital, Singapura, sejak Februari 2019 karena sakit kanker darah.
    Begitu banyak orang yang menderita karena penyakit, bahkan ada yang meninggal. Orang kaya maupun orang miskin tidak ada yang imun. Pertanyaannya: dengan kehadiran penyakit, apakah hari demi hari di 2019 dapat dikatakan wonderful? 


Terorisme dan Kejahatan - Penusukan Wiranto
JAKARTA, Kompas.com - Menko Polhukam Wiranto diserang orang tak dikenal dalam kunjungannya di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019). Wiranto menderita luka dua tusukan di bagian perut dan polisi mengamankan dua tersangka suami istri Syahril dan Fitri Andriana yang diduga terpapar jaringan ISIS.
JAKARTA - Polda Metro Jaya Kejahatan pada 2019 sebanyak 32.614 kasus. Waktu kejahatan (crime clock) di 2019 ini rata-rata setiap 16 menit 11 detik terjadi kasus kejahatan - Data yang disampaikan Kapolda Metro Jaya, Komjen Pol Gatot Eddy Pranowo kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (27/12/2019). Gatot menuturkan, adapun kasus-kasus yang menonjol pada 2019 terdapat jenis kasus yang menonjol seperti pencurian dan kekerasan (curas), pencurian dan pemberatan (curat), penganiayaan berat (anirat), pembunuhan, pencurian Kendaraan Bermotor (curanmor), judi, pemerasan, kenakalan remaja, perkosaan dan kebakaran. 
Di Jakarta, setiap 16 menit dan 11 detik terjadi satu kasus kejahatan. Pertanyaannya: apakah hari demi hari di 2019 dapat dikatakan wonderful? 


Kecelakaan - Lalu Lintas 
KOMPAS.com - Kecelakaan bus Sriwijaya dengan nomor polisi BD 7031 AU rute Bengkulu-Palembang terjun ke jurang di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Pagar Alam, Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (23/12/2019) malam merupakan tragedi dipenghujung tahun 2019. Akibat kejadian tersebut, 35 orang penumpang dikabarkan meninggal dunia, dan 13 selamat.
Suara.com - Angka kecelakaan lalu lintas di DKI Jakarta selama tahun 2019 mengalami peningkatan yang signifikan. Hingga November 2019, total ada 500 korban meninggal dunia. Ketua Forum Transportasi Perkotaan Masyarakat Indonesia (TPMI) Gandri Ramadhan mengungkapkan, berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) ada 500 korban meninggal dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Artinya, dalam sehari ada satu hingga dua korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas saat berkendara. "Melihat data ini kita seharusnya khawatir karena kematian dan kecelakaan tidak menurun, 1-2 orang meninggal. Terus 6 orang mengalami luka parah setiap harinya akibat kecelakaan," kata Gandri dalam diskusi Hari Kecelakaan Lalu Lintas Sedunia di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat pada Kamis (28/11/2019).
Belum lagi kisah-kisah personal yang tidak diliput media, yaitu Kisah-kisah kita semua. Ada yang bisnis lesu, Ada yang bolak balik rumah sakit, ada yang putus asa dengan kondisi keuangan keluarga, PHK, Ada yang gelisah dan tertekan tentang bagaimana harus mendidik anak remaja, ada yang hanyut dalam kesepian dan kesendirian. 

Wajarkah Berharap?
Berdasarkan pengalaman di tahun 2019 lalu, masih realistis dan wajarkah kita mengatakan it’s a wonderful day atas hari-hari yang akan kita lewati ke depan ini, tahun 2020? Inilah kebenaran yang perlu kita temukan jawabannya dari bacaan firman Tuhan hari ini. Khususnya dari perikop yang kita baca tadi, Kitab Roma 8:31-39.


PENGANTAR PERIKOP
Kitab Roma ditulis oleh rasul Paulus. Kitab ini kemungkinan ditulis (di Korintus) dalam perjalanan misinya yang ketiga beberapa waktu sebelum ia ditangkap di Yerusalem. Dalam perjalanan misinya, Rasul Paulus telah melewati banyak pergumulan: ditolak, dianiaya, diancam dibunuh, dilempari batu hingga hampir mati, lalu masuk penjara. Meski mengalami dan melewati semua itu, Paulus menyatakan, “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang ….” Bukan hanya menang, tetapi lebih dari pada orang-orang yang menang. Ini sesuatu wonderful bagi Paulus. Apa rahasianya?
Paling tidak ada 2 (dua) alasan mengapa dalam setiap hal yang akan kita alami, baik itu suka maupun duka, dalam hari-hari ke depan di tahun 2020, kita patut meyakini itu adalah wonderful day: pertama karena Allah dipihak kita


ALLAH DIPIHAK KITA
Seorang penafsir, Warren Wiersbe menyatakan bahwa setiap orang percaya perlu memasuki setiap hari baru dengan kesadaran bahwa Allah ada di pihaknya. Tidak perlu takut karena Allah hanya menginginkan yang terbaik bagi anak-anak-Nya, kendatipun untuk menerima yang terbaik itu harus melewati tantangan. 
Roma 8:31-34 menyatakan, Jika Allah di pihak kita:
  1. Siapakah yang akan melawan kita?
    • Anak-Nya rela Bapa berikan demi menyelamatkan kita. Jika milik paling berharga rela dikorbankan demi keselamatan kita, maka tidak mungkin hal-hal lain ditahan-tahan demi keselamatan kita.
  2. Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah?
    • Allah sumber kebenaran yang membenarkan
  3. Siapakah yang akan menghukum mereka?
    • Allah Hakim Agung yang membela
Berjalan dalam keyakinan bahwa Allah ada dipihak kita, bukan berarti tidak ada orang yang akan melawan atau menentang, merencanakan dan berbuat yang jahat terhadap kita. Bukan juga berarti tidak ada lagi orang yang akan menyalahkan atau memfitnah kita. Bukan berarti tidak ada yang bisa merugikan bahkan mungkin menjebloskan kita ke dalam penjara dengan berbagai alasan. Semua itu mungkin saja kita alami, tetapi semua itu justru membuat kita mengalami berkat demi berkat dan kelepasan demi kelepasan yang dinyatakan oleh Allah.  
Salah seorang bapak gereja bernama Chrysostom menyatakan, “bagi mereka yang melawan kita, sesungguhnya mereka tidak menghalangi kita sama sekali, bahkan tanpa mereka sadari, mereka justru menyebabkan kita menerima mahkota, dan mengalami berkat yang tak terhitung jumlahnya, karena hikmat Allah mengubah rencana jahat mereka menjadi keselamatan dan kemuliaan bagi kita. Karena itu, sebenarnya tidak ada yang menentang kita.” Orang yang bermaksud jahat berpikir mereka dapat menjatuhkan atau merugikan kita, yang terjadi sebaliknya, Allah membuat upaya mereka menjadi kesempatan bagi kita menerima mahkota dan berkat Allah. Ini kebenaran yang menakjubkan. Ini wonderful.
Saat kita memiliki cara pandang ini, maka setiap hari akan menjadi wonderful days. Dan Allah mengundang kita untuk percaya, meyakini dengan iman (sesuai dengan judul perikopnya: Keyakinan Iman), bahwa Dia ada dipihak kita. Ia ada untuk membela dan membenarkan kita. Ia bekerja dengan hikmat-Nya di dalam setiap peristiwa untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Jika kita percaya pada-Nya, memiliki keyakinan iman akan keberpihakan-Nya, maka kita dapat melihat hari demi hari adalah wonderful day.


Kisah Yusuf
    Contoh paling riil tentang bagaimana Allah berada di pihak umat-Nya untuk menyelamatkan, membela dan membenarkannya adalah kehidupan Yusuf. Yusuf dibuang ke dalam sumur, lalu dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya. Sebagai budak, ia bekerja dengan tekun hingga mendapat kepercayaan dari tuannya, Potifar. Akan tetapi isteri Potifar memfitnah dia sehingga ia dimasukkan ke dalam penjara. Di dalam penjara, Ia menafsirkan mimpi juru minum dan juru roti, namun ia dilupakan oleh juru minum. 
Tetapi Allah berada dipihak Yusuf. Dibalik setiap kejahatan saudaranya, fitnahan istri Potifar dan pengabaian Juru Minum, Allah bekerja. Yusuf dijual ke pedagang budak, pedagang budak membawanya ke Mesir, Potifar membelinya, Isteri Potifar memfitnah Yusuf, sehingga ia dijebloskan ke dalam penjara, di penjara ia menafsirkan mimpi juru minum, setelah 2 (dua) tahun Firaun bermimpi dan tak ada yang bisa memahaminya, di sinilah Juru minum baru ingat Yusuf, Yusuf menafsirkan mimpi itu, Ia diangkat menjadi wakil Firaun, bencana kelaparan melanda, keluarga Yusuf kelaparan, Yusuf menyelamatkan keluarganya. 
Kejadian 50:20, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.” Allah selalu berada dipihak Yusuf menghantar dia mendapatkan kedudukan, berkat dan bahkan menjadi saluran berkat bagi keluarganya.


Ilustrasi
Allah akan melakukan segalanya untuk menyelamatkan dan memberi yang terbaik dalam hidup kita
Seorang anak lelaki muda yang bepergian dengan pesawat terbang untuk mengunjungi kakek-neneknya duduk di samping seorang pria yang kebetulan adalah seorang profesor seminari. Bocah itu sedang membaca koran sekolah Minggu yang dibawa pulang ketika profesor berpikir dia akan bercanda dengan anak itu. “Anak muda,” kata sang profesor, “Jika kamu dapat memberitahuku sesuatu yang dapat dilakukan Tuhan, aku akan memberimu sebuah apel yang besar dan mengkilap.” Bocah itu berpikir sejenak dan kemudian menjawab, “Tuan, jika kamu dapat memberitahuku sesuatu yang tidak bisa dilakukan Tuhan, aku akan memberimu satu tong penuh apel! "


Aplikasi
    Bapak ibu saudara yang dikasihi Tuhan. Apakah ada yang menyulitkan, menentang, memfitnah, menyalahkan, merugikan, mengancam atau mencoba menghancurkan kehidupanmu? Firman Tuhan hari ini mengajak kita memiliki keyakinan iman bahwa Allah ada dipihak kita. Ia tengah hanya ingin yang terbaik bagi kita. karena itu jangan takut dan gentar, tetaplah setia pada-Nya. Di dalam hikmat-Nya saat ini, Ia bekerja mengubah rencana jahat manusia menjadi kesempatan bagi kita mengalami berkat Allah.
   
ALLAH MENGASIHI KITA
Alasan kedua mengapa dalam setiap hal yang akan kita alami, baik itu suka maupun duka, dalam hari-hari ke depan di tahun 2020, kita patut meyakini itu adalah wonderful day karena Allah mengasihi kita
    Orang Ateis menyatakan bahwa bukti Allah tidak ada ialah adanya penderitaan. Kalau Allah ada, maka tidak mungkin Ia izinkan ada penderitaan, karena Allah Maha Kasih. Karena realitasnya penderitaan ada, maka tidak ada Allah yang Maha Kasih. Bagi orang Ateis, Allah yang Maha Kasih bertolak belakang dengan penderitaan.
    Kebenaran Firman Tuhan sangat menarik ketika bicara kaitan antara penderitaan dan keberadaan Allah yang Maha Kasih. Cara pandang Alkitab sangat berbeda dengan cara pandang Ateisme. Jika orang Ateis berpandangan bahwa karena ada penderitaan, maka Allah yang Maha Kasih tidak ada; maka Alkitab menyatakan bahwa penderitaan mendekatkan kita dengan Allah yang Maha Kasih.
    Dalam bagian ayat 35-39, ada 3 (tiga) kali disebutkan tentang kasih Tuhan: ayat 35,37 dan 39. Inti dari bagian ini menyatakan bahwa penderitaan: “Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang,” tidak dapat memisahkan kita dari kasih Kristus. “Maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain,” semua ini bisa menghasilkan penderitaan; tetapi tidak akan membuat kita terpisah dari kasih Allah.
    Perhatikan bagian ini! Jika penderitaan tidak membuat kita terpisah dari kasih Allah, maka penderitaan justru membuat kita makin merasakan kasih Allah. Sekali lagi! Jika penderitaan tidak membuat kita terpisah dari kasih Allah, maka penderitaan justru membuat kita makin merasakan kasih Allah. Penderitaan tidak pernah menjadi bukti bahwa Allah yang Maha Kasih tidak ada. Penderitaan justru menghantar kita melihat, mengalami, merasakan kasih Allah yang besar. Yohanes 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal ….” Kasih Allah terbesar justru terlihat di dalam penderitaan yang dialami oleh Yesus Kristus. 
Apakah saudara dan saya setuju bahwa penderitaan menolong kita melihat kasih Allah dalam hidup kita? 


Kisah Ayub
    Salah satu tokoh Alkitab yang sangat akrab dengan penderitaan adalah Ayub. Kitab Ayub terdiri dari 42 pasal. 40 pasal membahas tentang penderitaan Ayub. Saya pernah bertanya tentang mengapa Ayub perlu menderita? Mengapa Ayub harus kehilangan semua anaknya, harta bendanya dan kesehatannya? 
Apakah untuk membuktikan bahwa tuduhan Iblis salah? Sebab Iblis datang dan menuduh bahwa kesalehan Ayub karena ia punya segalanya, sehingga menurut Iblis, Ayub akan meninggalkan Tuhan apabila ia kehilangan segalanya.  Apakah Ayub menderita supaya Allah tahu sejauh mana kesetiaan Ayub? Allah itu Maha Tahu. Tidak perlu ujian penderitaan untuk membuat Allah tahu kesetiaan Ayub. 
    Ada satu ayat dalam kitab ini yang menjawab pertanyaan saya tentang tujuan penderitaan Ayub. Ayub 42:5, “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.” Penderitaan menolong Ayub beralih dari sebelumnya mengenal Tuhan dari kata orang menjadi mengenal Tuhan secara langsung. Mana yang lebih dekat dengan Allah: mendengar dari kata orang atau mengalami langsung? Penderitaan tidak memisahkan Ayub dari Allah yang Maha Kasih, sebaliknya membuat Ayub makin dekat dan lebih dekat kepada Allah. Ayub memandang Allah dengan mata sendiri. Setelah memahami kebenaran tersebut, maka keadaan Ayub dipulihkan. 


Aplikasi
Bapak ibu saudara yang dikasihi Tuhan. Jika Allah izinkan kita mengalami penderitaan apapun itu, entah itu kesehatan yang menurun, masalah keuangan, kesulitan dalam pekerjaan, kesendirian atau merasa terabaikan, maka itu merupakan batu pijakan untuk makin dekat dengan Allah yang Maha Kasih. Penderitaan membuat merupakan pintu untuk memasuki kehidupan yang dipenuhi oleh kasih Allah. Ada kasih yang Allah yang kita temukan dibalik penderitaan. 
Jika kita menyakini bahwa Allah menunjukkan kasih-Nya melalui penderitaan yang kita alami, maka hari-hari yang akan kita lewati ke depan akan menjadi hari yang wonderful. Tidak ada kekuatiran dan ketakutan, yang ada hanya harapan di dalam Tuhan.


PENUTUP
    Bapak ibu saudara yang dikasihi Tuhan. It’s a wonderful day hanya bisa dilihat jika kita percaya bahwa Allah ada dipihak kita dan Allah mengasihi kita. Sehingga apa pun yang kita hadapi dan penderitaan seperti apa pun yang kita alami; kita akan bisa menyatakan it’s a wonderful day. Itu dimulai dengan hati yang percaya dan berserah kepada Allah. Kita tahu Allah dipihak kita dan Ia selalu mengasihi kita karena itu kita percaya menjalani hari-hari di depan kita. 
Sudut pandang kita akan berbeda melihat tantangan, kesulitan, hambatan dan penderitaan yang ada di depan kita. Jika kita percaya pada kebenaran ini, maka kita akan melihat hari-hari yang mengagumkan di depan kita. Kalau sebelumnya kita melihat hari-hari yang berisi penderitaan sebagai hari yang dihindari, NAMUN dengan mau percaya bahwa Allah berada dipihak kita dan Allah mengasihi kita, sudut pandang kita akan berubah. Hari-hari yang berisi penderitaan menjadi hari yang menakjubkan.
    Kita akan melihat 2020 sebagai tahun yang menakjubkan asalkan kita mau percaya bahwa Allah dipihak kita dan Allah mengasihi kita dalam setiap hal yang kita alami.


Download powerpoint disini

Support Blog

Support blog ini dengan subscribe Channel Youtube Victor Sumua Sanga dengan klik tombol di bawah: