Gideon berkemah di Harod bersama 32 ribu pasukan. Tuhan menunjukkan bahwa pasukan yang banyak bisa berpotensi menjadi sumber keangkuhan dan andalan sehingga merasa tidak membutuhkan Tuhan dan tidak menyadari anugerah Tuhan.
Masalahnya bukan pada pencapaian kemenangan perang, karena pada akhirnya mereka menang. Tetapi pada tafsiran atau alasan mereka menang. Tuhan ingin kemenangan yang diperoleh benar-benar dilihat sebagai pemberian dari Tuhan.
Kesimpulan:
Musuh pertumbuhan iman adalah kemapanan, keangkuhan, andalan dan merasa dapat bertahan tanpa Tuhan, serta merasa tidak butuh Tuhan.
Perjalanan iman adalah perjalanan mengurangi hal2 yang jadi sumber keangkuhan, andalan-andalan serta rasa tidak butuh Tuhan
Selama ini bagaimana kita menafsirkan apa yang kita dapatkan/peroleh? Dari Tuhan atau karena kekuatan, kemampuan, keberuntungan kita. Iman yang bertumbuh terjadi saat kita menyetujui bahwa setiap hal yang kita peroleh adalah pemberian Tuhan.
Responsnya: bersyukur atau angkuh/merasa layak.
Mungkin saat ini merasa muncul kekurangan di sana-sini, masalah, keterbatasan, kelemahan, kesalahan → Tuhan sedang mengajak melangkah dalam iman
Malam itu (ay. 9) adalah malam paling kritis yang dihadapi Gideon pada momen itu. Gideon takut, meskipun sebelumnya (ay. 3) dia bisa melewatinya, tetapi ketakutan itu muncul lagi dengan berlipat ganda karena ia hanya punya 300 orang.
Sedangkan Musuh yang seperti belalang. Gabungan Midian, Amalek dan orang dari sebelah timur. Ada kontras dari segi jumlah tetapi ironis karena ketakutan musuh sangat luar biasa.
Ketakutan yang terbawa mimpi (Ay. 13). Ketakutan yang supranatural. Ketakutan yang ditimbulkan oleh Tuhan. Sekeping roti jelai menghancurkan perkemahan merupakan visi bagaimana pasukan Gideon menghancurkan musuh yang banyak.
Tetapi dalam masa kritis itu anugerah Tuhan diberikan tanpa diminta. Tuhan menjanjikan keberanian yang ditemukan di antara pasukan musuh (ay. 12). Gideon menyadari kehadiran Allah dan ia menyembah Allah. Campur tangan Tuhan menepis ketakutan. Inti Iman adalah Tuhan hadir dan membuka jalan yang nampak mustahil itu. Dan respons terbaik dari kita di titik ini adalah menyembah Tuhan
Karena teks yang kita baca adalah kita narasi maka ada alur plot seperti ini
Puncaknya adalah Gideon menyembah Tuhan. Itu terjadi tatkala Gideon bisa melihat Tuhan dalam masa kritisnya.
Rangkuman
Perjalanan iman dipenuhi momen kritis.
Momen kritis memperlihatkan kita kontras kekuatan diri kita dan masalah yang kita hadapi
Kita tidak mungkin bisa menghadapi masalah itu kecuali ada campur tangan supranatural (yaitu pertolongan Tuhan)
Momen ini adalah momen dimana Tuhan paling ingin menyatakan kehadiranNya. Tidak respons lain yang timbul kecuali penyembahan dari orang yang bisa merasakan kehadiran Tuhan di momen ini.
Ada orang yang sampai pada momen kritisnya tetapi tidak merasakan kehadiran Tuhan. Yang ada adalah kemarahan pada Tuhan, Ada yang tidak berpengharapan atau putus asa, pasrah bukannya berserah, Ada yang mencari kambing hitam dengan menyalahkan diri, orang lain atau keadaan. Orang yang membuka diri pada Tuhan di momen kritis ini akan menyembah Tuhan karena merasakan kehadiran Tuhan. Contoh Ayub dan Isterinya. Pasang surut iman Abraham
Pertumbuhan iman terjadi ketika di momen kritis ini kita bisa merasakan kehadiran Tuhan yang membawa kita pada tindakan penyembahan.
Ada orang yang menciptakan momen Kritis demi melangkah dalam iman
John Song : Obor Allah untuk Asia
Satu adegan paling mengharukan dalam hidup John Sung adalah saat ia, di dalam kapal dari Amerika yang merapat di Shanghai, membuang semua ijazah sarjananya ke tengah samudra. Ia merasa gelar-gelar tersebut mengganggu komitmennya menjadi seorang Pekabar Injil.
Ada yang bilang yang disisakan itu hanya foto copy ijazah Ph.D untuk papanya.
Ada juga orang yang terlahir dengan momen kritis yang mewarnai hidupnya
Nick Vujicic
Nick telah mengatasi cobaan dan kesulitan dengan berfokus pada janji bahwa dia diciptakan untuk tujuan yang unik dan spesifik, bahwa hidupnya memiliki nilai dan merupakan hadiah bagi orang lain, dan bahwa tidak peduli keputusasaan dan masa sulit dalam hidup, Tuhan selalu hadir.
Aplikasi
Apakah saat ini sedang dalam momen kritis?
Apakah Bisa melihat dan merasakan kehadiran Tuhan di antara keterbatasan dan beratnya masalah kita?
Catatan:
Gideon menyadari bahwa ada ketakutan besar yang ditimbulkan oleh Tuhan di antara pasukan musuh. Ketakutan tersebut yang dieksploitasi.
Gideon juga bisa memaksimalkan kebingungan awal yang disebabkan oleh bangunnya musuh yang tertidur secara tiba-tiba.
Namun demikian, mengingat besarnya kekuatan musuh dibandingkan dengan Gideon yang berjumlah tiga ratus, itu tidak akan memiliki peluang untuk berhasil tanpa ketakutan luar biasa yang telah ditanamkan Yahweh pada orang Midian.
“Pedang” yang digunakan Yahweh untuk menghancurkan musuh-musuhnya dalam “pertempuran” ini adalah milik orang Midian sendiri; yang merupakan cara lain untuk mengatakan bahwa, meskipun taktik manusia itu brilian, kemenangan itu adalah pemberian Tuhan.
dia memanggil bala bantuan dan memerintahkan mereka untuk mencegat orang Midian yang melarikan diri di penyeberangan sungai Yordan
Kesimpulan & Refleksi:
Meski potensi kesombongan telah dikurangi dan yang tertinggal adalah keterbatasan. Tetapi dengan keterbatasan yang dibawa kepada Tuhan merupakan alat (tools) yang cukup untuk Tuhan pakai.
Tanpa pertolongan Tuhan keterbatasan adalah tetap keterbatasan. Kenapa suatu masalah kadang berlarut-larut karena pikir cara selesaikannya harus dengan cara kita bukan cara Tuhan.
Keterbatasan kita yang Tuhan pakai akan menghasilkan kemenangan, pemulihan, jalan keluar yang di sisi lain tidak ada ruang untuk menjadi angkuh dan sombong.
Iman yang bertumbuh akan melihat jalan keluar dalam keterbatasan. Paulus menyatakan “Justru dalam kelemahanlah kuasa Tuhan menjadi sempurna”