Chick-fil-A,
salah satu restoran cepat saji yang terkenal dengan lebih dari 1.000 gerai yang
tersebar di wilayah USA, punya aturan untuk tutup toko pada hari Minggu.
Restoran yang didirikan Truett Cathy pada tahun 1946 itu tutup pada hari Minggu
agar karyawannya punya waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan bisa pergi ke
gereja. Aturan ini masih berlaku hingga
kini.
Semboyan
Cathy dalam usahanya adalah “utamakan orang dan prinsip dulu, baru keuntungan.”
Semboyan alkitabiah ini diejawantahkan
pada dirinya sendiri dan di dalam usaha yang dibangunnya. Semboyan ini ia
terapkan ketika memberi perintah maupun ketika mempekerjakan seseorang. Prisnsip-prinsip
Alkitab terus diupayakan Cathy dalam menjalankan hidup dan usahanya.
Cathy tidak
hanya mengalami damai, sukacita dan kasih dalam kehidupan pribadinya, tetapi
juga dalam keluarga besarnya. Prinsip hidupnya yang indah itu membuat perbedaan
dalam hidup anak-anak, cucu-cucu, anak-anak asuh, serta karyawan dan karyawatinya.
Ia telah meninggalkan warisan yang
sangat berharga, yaitu tentang bagaimana melakukan segala sesuatu dengan benar
(David McCasland-alkitab.sabda.org).
Semboyan
Truett Cathy sangatlah bertolak belakang dengan kehidupan para penindas yang
dikecam nabi Amos dalam perikop ini. Para penindas ini tidak mengutamakan orang
dan prinsip Alkitab di atas keuntungan. Sebaliknya, mengutamakan keuntungan
melebihi manusia dan prinsip Alkitabiah. Mereka berlaku tidak adil dan tidak
jujur dengan menipu orang lain, menindas orang miskin, dan memperbudak sesamanya
untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya (ay. 4-6).
Mereka
tidak sabar menjalani bulan baru dan hari Sabat (ay. 5). Karena menurut hukum
Taurat pada waktu-waktu ini orang tidak diperkenankan bekerja, selain menyembah
Tuhan dan mempersembahkan kurban kepada-Nya (Ul. 28:9-15). Para penindas itu
ingin agar bulan baru dan hari Sabat bisa cepat-cepat berlalu, sehingga mereka
dapat kembali menindas dan memperdaya orang lain untuk mendapatkan keuntungan.
Apakah
TUHAN berdiam diri dan membiarkan para
penindas ini terus-menerus melakukan kejahatan mereka? Tidak!
Tuhan berfirman dengan tegas, “Bahwasanya Aku tidak akan melupakan untuk
seterusnya segala perbuatan mereka!” Tuhan akan menghukum mereka pada waktunya.
Para penindas tidak akan dibiarkan begitu saja. Ada penghukuman telah disiapkan
oleh Tuhan.
Abraham Lincoln mengatakan, “Engkau
dapat memperdaya beberapa orang pada sepanjang waktu, atau memperdaya semua
orang pada beberapa waktu, tetapi engkau tidak dapat memperdaya semua orang
selamanya” (“You can fool some of the
people all the time, and all of the people some of the time, but you cannot
fool all of the people all of the time”).
Sesuai
dengan tema perenungan kita minggu ini, marilah kita bersama-sama menguji diri
di hadapan Allah: Sudahkah kita berbuat sesuai dengan ajaran Tuhan? Sudahkah
kita berlaku adil dan jujur kepada keluarga, teman, tetangga, atasan, atau
bawahan kita? Allah mengasihi dan
memberkati orang yang berlaku adil dan jujur, tetapi menghajar mereka yang berbuat
jahat.
Biarlah Roh Kudus menolong kita
untuk berlaku adil dan jujur di dalam segala sesuatu. Amin