Jika
saudara ingin diberi hadiah, hadiah apa yang paling saudara inginkan?
- Beberapa waktu yang lalu lembaga survei ternama di Amerika bernama Nielsen. Mengadakan jajak pendapat tentang hadiah yang paling diinginkan oleh anak-anak di Amerika menjelang natal tahun 2011.
- Survei tersebut mengelompokkan anak-anak usia 6-12 tahun dan anak-anak di atas 13 tahun.
- anak-anak usia 6-12 à iPad (44%), iPod touch (30%) (sisanya ingin pispot hehehe) dan iPhone (26%)
- Pada kelompok anak usia di atas 13 tahun, Apple iPad masih menjadi barang pilihan nomor satu dengan persentase 24%,
Hadiah apa yang saudara inginkan? Nilai yang baik, lulus dengan cepat,
pekerjaan, pacar, orangtua sehat
Menginginkan
hal-hal tersebut sebagai hadiah adalah sesuatu yang wajar. Tetapi hadiah yang
seharusnya diinginkan oleh setiap orang adalah hadiah keselamatan (atau kalau dalam
kalimat tema kita Anugerah keselamatan)
Mengapa
anugerah keselamatan seharusnya paling diinginkan? Karena anugerah keselamatan
adalah anugerah paling indah.
Ø
Anugerah
Keselamatan adalah hadiah terindah karena hadiah itu dibayar dengan darah
Yesus, nyawa Anak Allah sendiri. Kualitas suatu hadiah terlihat dari apa yang
dikorbankan ketika mempersiapkan hadiah itu. Yesus disalibkan supaya engkau
dapat hadiah itu (ay. 14).
o
Di
ayat 14 dinyatakan “sama seperti Musa ... demikian juga anak manusia harus
ditinggikan.” Kisah Musa meninggikan ular itu ada di Bilangan 21:4-9, mari kita
lihat!
o
Ketika
Israel yang jahat ini dihukum Allah dengan mengirim ular tedung membunuh
mereka. Allah memberikan jalan keselamatan dengan menyuruh Musa memasang ular
tembaga pada sebuah tiang – dalam bahasa Injil Yohanes ditinggikan. Siapa yang
melihat ular yang ditinggikan itu selamat meskipun telah digigit ular itu.
o
Peninggian
Ular itu disejajarkan dengan peninggian Yesus di kayu salib. Bandingkan dengan
Yoh. 12:32. Siapa yang “memandang” Yesus yang tersalib itu akan diselamatkan
dari kebinasaan. Memandang itu analogi dari percaya.
Ø
Anugerah
keselamatan itu merupakan hadiah paling indah karena hadiah itua adalah hidup
yang kekal. Hidup kekal artinya hidup yang tidak berkesudahan. Hadiah yang
tidak dibatasi tren zaman dan perkembangan teknologi. Karena bersifat kekal
(ay. 15).
o
Seringkali
juga orang mempertanyakan kepastian keselamatannya karena kurang memahami arti
“kekal.”
o
Kekal
berarti selalu ada dan akan tetap ada, tidak akan berakhir.
o
Kalau
keselamatan itu bisa hilang sewaktu-waktu, maka bukan hidup yang kekal namanya,
tetapi hidup yang sementara.
Ø
Anugerah
keselamatan merupakan hadiah terindah karena menjadi tanda Allah begitu
mengasihimu. Ini anugerah khusus bagi orang yang Allah sangat kasihi. Allah
proaktif mengerjakan anugerah keselamatan itu. iPad bisa dimiliki oleh orang
yang Allah benci, yang mengutuk dan tidak peduli kepada Allah (ay. 16).
Ø
Anugerah
keselamatan merupakan hadiah terindah karena tanpa hadiah ini kita akan binasa
dalam penghukuman Allah yang kekal. Nggak punya iPad, pacar, pekerjaan tidak
membuat kita binasa dalam kekekalan penghukuman Allah (ay. 16-18).
Inilah
ALASAN mengapa hadiah keselamatan seharusnya menjadi keinginan setiap orang.
Bagaimana menerima
anugerah keselamatan itu?
Ø
Percaya
kepadaNya (pengulangan kata “percaya” sebanyak 5 kali)
Ø
Percaya
atau beriman menyangkut tiga aspek: notitia, assensus, fiducia
Ø
Percaya
mempunyai aspek tahu apa yang ia percayai
Ø
Percaya
mempunyai aspek menerima apa yang ia percayai – ilustrasi Deedat
Ø
Percaya
mempunyai aspek mempercayakan diri kepada apa yang ia percayai
bukan tipe Kristen KTP tidak mempercayakan diri
APLIKASI
Ø
Peringatan
Jumat Agung mengajak kita mengingat kembali anugerah terindah yang pernah Allah
kerjakan bagi manusia. Anugerah ini hanya bisa diterima oleh orang yang percaya
kepada Kristus.
Ø
Apakah
engkau sudah sungguh percaya? Apakah ketiga aspek iman itu engkau miliki? Ingat
saudara-saudara jika kita tidak menerima hadiah ini, kita berada dibawah
penghukuman Allah dan menuju kepada kebinasaan kekal
Ø
Peringatan
jumat agung: peristiwa penyaliban Yesus juga bisa menjadi seperti suatu
panggilan bagi saudara untuk percaya. Jika selama ini engkau masih hidup dalam
keberdosaan. Kekristenanmu hanya bersifat tradisi: karena orangtua Kristen maka
saya juga Kristen. Maka saat ini, Pandanglah Kristus yang ditinggikan itu dan
percayalah kepadaNya.
Saudara-saudara
seringkali iman Kristen digugat karena dianggap sebagai iman yang mengabaikan
perbuatan baik. Kekristenan dikecam karena dianggap tidak mendukung/mendorong
orang berbuat baik/beramal. Lho kok bisa?
Bagi para penggugat ini, ketika iman Kristen menyatakan bahwa untuk
mendapatkan keselamatan hanya dengan percaya tanpa perbuatan baik, itu sama
saja mendorong orang mengabaikan perbuatan baik. Umumnya agama-agama lain
memasukkan perbuatan baik atau beramal sebagai syarat untuk memperoleh
keselamatan mereka. Islam mengajarkan harus beramal dan berbuat baik supaya
bisa masuk ke surga. Budha mengajarkan delapan jalan kebenaran untuk pada
akhirnya meraih nirwana: diantaranya berpikir benar, bekerja dengan benar,
bersemedi dengan benar dll.
Berbagai bagian dalam Alkitab memang
menyatakan bahwa keselamatan didapat bukan karena perbuatan baik kita,
melainkan hanya iman. Misalnya Efesus 2:8-9; Titus 3:4-5, termasuk dalam teks
kita hari ini dinyatakan bahwa hidup kekal diperoleh dengan iman kepada Yesus.
Tidak dinyatakan bahwa hidup kekal diterima oleh orang yang iman dan melakukan
kebenaran, kebaikan dan beramal.
Tetapi apakah dengan menyatakan
bahwa keselamatan diterima hanya karena iman berarti kekristenan mengabaikan
perbuatan baik? Apakah benar konsep keselamatan kekristenan tidak mendorong
orang berbuat baik?
Ø
Tentu
saja tidak. Iman Kristen memang tidak menjadikan perbuatan baik sebagai syarat
memperoleh keselamatan. Tetapi bukan berarti Iman Kristen tidak peduli dengan
perbuatan baik.
Ø
Bagian
bacaan kita menyatakan bahwa Keselamatan diteguhkan dari perbuatan baik yang
dilakukan oleh orang percaya.
Ø
Di
ayat 19-21 dinyatakan “Inilah hukuman itu ...”
Ø
Bagian
ini menyatakan bahwa orang yang percaya akan datang kepada terang. Supaya
perbuatannya nampak, mana yang jahat dan mana yang baik. yang jahat harus
ditinggalkan dan yang baik harus dilakukan.
Ø
Tetapi sebaliknya, orang yang tidak percaya tidak mau datang kepada terang itu. karena ia
suka dengan kejahatannya.
Ø
Artinya
kepercayaan atau pun ketidakpercayaan seseorang itu terlihat dari perbuatannya.
Kekristenan sejati terbukti dari perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan.
Tetapi iman yang semu membiarkan diri dalam kegelapan. Meski ia berkata percaya
kepada Kristus, tetapi sikap hidup tidak mencerminkan sikap orang yang percaya.
Jadi Rumusan
matematis iman Kristen bukanlah:
iman + perbuatan baik = selamat
melainkan
iman = selamat + perbuatan baik
Ø
Kita
berbuat baik bukan supaya kita selamat, tetapi kita berbuat baik karena kita
sudah diselamatkan.
o
Bandingkan
dengan Efesus 2:10. Setelah Paulus menyatakan bahwa keselamatan bukanlah hasil
pekerjaan baik manusia, ia menjelaskan bahwa orang orang percaya dicipta untuk
melakukan pekerjaan baik. Artinya orang percaya diutus Allah untuk melakukan
kebaikan.
o
Sekali
lagi Kita berbuat baik bukan supaya kita selamat, tetapi kita berbuat baik
karena kita sudah diselamatkan.
APLIKASI
Ø
Peristiwa
Jumat Agung juga mengingatkan kita bahwa anugerah keselamatan itu harus
dihidupi dengan melakukan pekerjaan baik.
Ø
pekerjaan
baik itu bukan hanya berarti menolong orang lain, tetapi dalam kaitan yang
lebih luas melakukan kebenaran.
Ø
Keberadaan
kita dalam kelompok kecil bersama rekan-rekan orang yang sudah percaya
seharusnya menjadi suatu kesempatan untuk sama-sama berjuang lakukan kebenaran,
untuk membuktikan bahwa engkau sungguh-sungguh sudah diselamatkan.