Kota Tesalonika merupakan kota terbesar di wilayah Makedonia, sekaligus
menjadi ibukota provinsi tersebut. Kota ini merupakan kota pelabuhan yang
menjadi pusat perdagangan dan komunikasi dan informasi. Kondisi ini menjadikan
Tesalonika menjadi tempat persinggahan bahkan menjadi tujuan dari berbagai
latar belakang bangsa dan kebudayaan.
Dengan posisi yang demikian strategis, salah satu tantangan sekaligus juga
ancaman bagi kehidupan masyarakat, khususnya gereja, pada saat itu adalah
melimpahnya informasi. Informasi yang melimpah bisa memberikan kesempatan yang
juga melimpah bagi pengembangan kehidupan sosial, ekonomi, dan spiritualitas
masyarakat. Namun disisi lain limpahan informasi dapat membawa petaka tatkala
tidak mampu membedakan mana informasi yang benar dan yang salah. Untuk alasan
inilah Paulus menasehati jemaat di Tesalonika untuk menguji segala sesuatu dan
memegang apa yang baik dan menjauhi yang jahat (ay. 21-22).
sumber: techtalk.gfi.com |
Renungkan apa dampaknya bagimu dan bagi orang lain jika menerima dan
meneruskan informasi yang salah?