Kata-kata atau perkataan mampu menyingkapkan jati diri orang yang
mengucapkannya. Fakta ini terlihat dengan jelas pada ayat kedua dari Amsal 15.
Kata-kata yang berisi pengetahuan
juga merujuk pada perkataan yang berisi kebenaran, nasihat, atau penghiburan
yang tentunya akan membawa manfaat dan membangun orang lain. Perkataan yang
demikian merupakan ekspresi dari hati yang murni, peduli dan penuh kasih. Lidah
yang mengucapkan kata-kata tersebut hanya mungkin dimiliki oleh seorang yang
disebut “bijak”. Kebijaksanaan serupa yang dimiliki oleh orang seperti Salomo
(1Raj.5:12) atau Daniel (Yeh. 28:3).
Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan,
mulut orang bodoh mencurahkan kebodohan.
sumber: shop.quirky.com |
Sedangkan kata kata yang mencurahkan kebodohan merujuk
pada perkataan yang berisi omong kosong, perundungan, kebohongan, kesombongan,
sumpah serapah, atau percabulan. Perkataan yang demikian bertujuan merendahkan,
mendukakan hati dan mengganggu orang lain. Mulut orang yang mengucapkan hal-hal
tersebut merupakan “orang bodoh,” yang bisa bermakna “impious,” tidak
beriman atau tidak bermoral. Orang yang tidak mengenal Tuhan dan tidak memiliki
moralitas yang benar, maka akan mengeluarkan perkataan yang bertujuan
menghancurkan sesama orang lain.
Apakah anda orang bijak atau orang bodoh? Cerminannya
bisa terlihat dari perkataan yang keluar dari mulut anda. Kata katamu
mencerminkan siapa dirimu sesungguhnya. Apakah lidahmu mengucapkan pengetahuan
atau kebodohan? apakah mulutmu memotivasi atau merendahkan sesama?