Cinta adalah topik yang tak
pernah bosan dihembuskan dalam berbagai pembicaraan anak-anak muda. Suasana
pembicaraan terasa menjadi lebih ‘hidup’ tak kala seseorang mengangkat topik
tentang cinta. Cinta juga tidak jarang menjadi alasan anak muda di-bully tatkala tengah nongkrong dengan
teman. Biasanya yang menjadi korban bullying adalah mereka yang kisah
percintaannya tidak berjalan lancar, entahkah jomblo abadi, kaum backstreet, galauers.
Sebagai anak muda Kristen, tentu saja,
kita perlu menyadari bahwa kisah cinta merupakan kisah yang perlu dibangun
dengan melibatkan Tuhan. Tuhan menciptakan kita, Dia juga mempunyai rencana
yang baik bagi kehidupan kita, khususnya kisah cinta kita. Karena itu sudah sepatutnya
kita membentuk kisah cinta kita dalam tuntunan kehendak Tuhan.
Rakyat Tana Toraja mewariskan
salah satu dongeng cinta yang menarik untuk disimak, yaitu Kisah Landorundun
(bagi yang belum pernah mendengar atau membaca, googling aja). Kisah ini merupakan kisah tentang seorang gadis
bernama Landorundun yang akhirnya menikah dengan Bendurana dan hidup bahagia
selamanya (tipikal kisah dongeng percintaan, happily ever after).
Dalam dongeng percintaan
Bendurana-Landorundun ada beberapa momen penting yang ditandai dengan kehadiran
tokoh/figur burung:
Kehadiran Pertama.
Sesaat setelah
Bendurana mengambil sebuah benda berkilauan dari dalam laut, yang pada benda
tersebut ternyata terdapat lilitan rambut Landorundun, seekor burung berbicara
kepadanya menunjukkan bahwa rambut itu berasal dari salah satu hulu sungai. Petunjuk
burung ini menjadi titik awal perjalanan Bendurana menemukan Landorundun. Burung
tersebut terbang bersama kawanannya menghantar Bendurana ke arah tujuannya.
Kehadiran Kedua.
Dalam perjalanan
ke tempat Landorundun, suatu ketika Bendurana tersesat di salah satu
percabangan sungai. Sang burung kembali hadir dan memberitahukan bahwa jalan
Bendurana telah sesat dan karena itu ia perlu mengubah haluannya. Kehadiran
burung di sini menolong Bendurana yang tersesat di jalan pencarian, untuk
kembali ke jalan yang benar dan akhirnya bertemu dengan Landorundun.
Kehadiran Ketiga.
Kemeriahan pesta
pernikahan Bendurana-Landorundun ternyata tidak memberikan kebahagiaan kepada
Landorundun. Itu terlihat jelas dari ketiadaan senyum dan tawa dari wajah
Landorundun. Sukacita barulah timbul ketika Landorundun melihat seekor burung
pincang, karena kakinya terpotong, yang melompat-lompat di hadapannya.
Landorundun tertawa terpingkal-pingkal menyaksikan itu. Sukacita karena
menyaksikan sang burung penghibur tersebut rupanya menjadi titik awal sukacita
dan kebahagiaan dalam kehidupan keluarga Bendurana-Landorundun. Happily Ever After.
Kisah
Percintaan Landorundun yang happily ever
after dalam perspektif peranan figur burung dalam dongeng ini, dapat
menolong anak muda Kristen melihat peran Tuhan dalam kisah percintaan yang
mereka rindukan berlangsung dalam kebahagiaan.
Tuhan
memberi petunjuk menuju pasangan kita
Banyak
anak muda Kristen tidak punya ‘arah’ yang tepat dalam mencari pasangan
hidupnya. Tidak sedikit yang menjadikan perasaan (atau chemistry) sebagai dasar cinta mereka. Perasaan adalah bagian penting
dalam kisah cinta tetapi tidak cukup kokoh dijadikan dasar membangun kisah
cinta yang dikenan Allah.
Apa
petunjuk menuju pasangan kita? Alkitab! Alkitab adalah firman Tuhan yang
menuntun kehidupan kita, termasuk kisah cinta. Alkitab mengemukakan prinsip
yang menjadi petunjuk sekaligus arah bagi kita menemukan pasangan hidup kita.
Dua
prinsip penting yang menjadi rujukan firman Tuhan untuk menemukan pasangan
hidup yang tepat adalah iman dan karakter. Muda mudi Kristen yang
mencari pasangan hidupnya haruslah mencari yang seiman. Seiman bukan hanya
berarti beragama Kristen/ber-KTP agama Kristen, melainkan seorang yang
sungguh-sungguh mengasihi Kristus dan menjadikan Kristus Raja dalam hidupnya. Dalam
surat 2 Korintus 6:14–15 tertulis, “Janganlah kamu merupakan pasangan yang
tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah
terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat
bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial?
Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?” Ayat-ayat
ini menunjukkan dengan jelas bahwa pasangan yang seimbang dibangun dengan
kesatuan dalam kebenaran, dalam terang dan dalam Kristus.
TIPS MEMILIH PACAR:
1. Pilih yang seiman
2. Pilih yang berkarakter Kristiani (dari Sahabat & Recommended)
|
Bersambung ...
Sherryl - Gadis berdarah Toraja |