Pendahuluan
Firman Tuhan
hari ini atau khotbah hari ini diberi judul be real the real you.
Bagian ini mau mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kehidupan kita,
saudara dan saya, di dunia maya atau online. Untuk bisa beraktivitas di dunia
maya (dunia tidak riil) kita membutuhkan perangkat elektronik yang secara umum
disebut gadget. Gadget bisa merujuk pada smartphone, Tab, PC ataupun laptop, TV
dan Virtual Reality (VR) dan lain sebagainya.
Saya mengajak saudara melihat 1
video berikut
Video ini menggambarkan dampak atau akibat yang diderita oleh Sohu karena terlalu terlalu banyak atau terlalu lama bermain game di Smartphonenya. Sohu kecanduan game, bermain dari pagi hingga malam tanpa istirahat, kemudian mengabaikan peringatan ibunya dan akhirnya terjadilah kebutaan tersebut. Menatap layar gadget dalam batas normal berdasarkan penelitian tidak merusak mata. Yang merusak mata adalah ketika itu melewati batas normal. Di saat mata seharusnya beristirahat atau rileks kemudian dipaksa bekerja membuat mata menjadi lelah dan dampaknya membuat gangguan penglihatan.
Video ini menggambarkan dampak atau akibat yang diderita oleh Sohu karena terlalu terlalu banyak atau terlalu lama bermain game di Smartphonenya. Sohu kecanduan game, bermain dari pagi hingga malam tanpa istirahat, kemudian mengabaikan peringatan ibunya dan akhirnya terjadilah kebutaan tersebut. Menatap layar gadget dalam batas normal berdasarkan penelitian tidak merusak mata. Yang merusak mata adalah ketika itu melewati batas normal. Di saat mata seharusnya beristirahat atau rileks kemudian dipaksa bekerja membuat mata menjadi lelah dan dampaknya membuat gangguan penglihatan.
Kesehatan mata yang memburuk
merupakan salah satu saja dampak dari terlalu lama menggunakan gadget untuk
online, berinteraksi di sosial media ataupun untuk bermain game. Sebuah
penelitian menunjukkan fakta bahwa terlalu banyak menggunakan Smartphone atau
gadget terlalu lama membawa dampak negatif lain diantaranya tidak stabilnya
mood atau emosional seseorang; sangat mudah rasa cemas, marah, tidak bisa
bersabar. Selain itu, relasi sosial yang riil, yang nyata, dengan orang-orang
yang ada di sekitar menjadi terganggu. Bisa dengan orangtua atau keluarga, atau
teman-teman di sekitarnya. Cenderung menyendiri meski ada di tengah-tengah
sekelompok orang. Sulit berkomunikasi secara riil. Dan yang paling
mengkhawatirkan adalah hancurnya relasi dengan Tuhan: malas beribadah, malas
berdoa, malas baca Alkitab. Sehingga lahirlah generasi yang menolak Tuhan.
Saudara salahkah kita menggunakan
teknologi? kelirukah jika kita memanfaatkan gadget di dalam kehidupan kita? Apakah
contoh-contoh tadi mau menunjukkan bahwa kita tidak boleh bermain game atau
kita tidak boleh online? Tidak boleh menggunakan gadget?
Motivasi yang benar Berguna dan Membangun: Diri-Sesama-Kerajaan Allah
Saudara, teknologi yang kita miliki,
peralatan yang kita gunakan termasuk gadget, merupakan sesuatu yang bersifat
netral; yang membuatnya menjadi tidak netral adalah motivasi atau alasan kita
menggunakannya.
Dalam bagian yang kita baca kita
diperlihatkan dua motivasi yang tiap orang pasti miliki, sadar atau tidak,
sengaja atau tidak, ketika ia menggunakan atau melakukan apapun. Rasul Yohanes
mengingatkan jemaat pada saat itu untuk memperhatikan dua motivasi itu. Dua
motivasi itu adalah motivasi mengasihi dunia atau motivasi mengasihi Allah
Bapa. Ayat 15-17 seperti membandingkan dua motivasi ini. Mengasihi dunia atau
mengasihi Bapa (ay. 15); berasal dari dunia atau berasal dari Bapa (ay.16),
sedang lenyap atau hidup selama-lamanya (ay.17). Yohanes mengingatkan sebagai
orang percaya, maka jemaat seharusnya menolak motivasi keduniawian dan memilih
mengasihi Allah sebagai motivasinya.
Mengasihi dunia berarti mengikuti
keinginan daging atau dosa sedangkan mengasihi Allah berarti melakukan kehendak
Allah; mengasihi dunia berarti menuruti keinginan mata memuaskan keinginan mata
dan apa yang nampak, sedangkan mengasihi Allah berarti memperbaharui hati,
karakter dan kerohanian, yang tidak nampak; kasih kepada dunia membawa pada
keangkuhan hidup atau kesombongan diri, sedangkan kasih kepada Bapa membawa
pada peninggian Tuhan dalam kehidupan kita.
Dalam surat
Paulus kepada jemaat Korintus ada prinsip yang sangat cocok diterapkan pada
masa kini. 1Korintus 10:23, “"Segala sesuatu diperbolehkan." Benar,
tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan."
Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.” Pada masa itu orang berselisih
paham tentang makanan yang boleh dan tidak boleh. Paulus mengingatkan bukan
persoalan boleh tidak boleh, melainkan berguna atau tidak, membangun atau
tidak.
Sesuatu yang
sesuai kehendak Allah adalah sesuatu yang berguna: bagi diri sendiri-bagi
sesama-bagi Kerajaan Allah. Aktivitas yang mengasihi Allah adalah aktivitas
yang membangun: relasi diri sendiri-relasi dengan sesama-relasi dengan Allah.
Prinsip Berguna
dan Membangun: Diri-Sesama-Tuhan ala Paulus ini juga berlaku dalam penggunaan
teknologi dan di dunia maya. Artinya silahkan beraktivitas di dunia maya,
silahkan menggunakan gadget sejauh itu Berguna dan Membangun: Diri-Sesama-Tuhan.
Namun ketika aktivitas itu merusak diri, mengganggu relasi dengan orang lain,
membuat ibadah dan relasi dengan Allah diabaikan, maka itu sudah tidak lagi
mengasihi Allah, melainkan keduniawian.
Ilustrasi
sumber: medium.com
|
sumber: utdmercury.com |
Bagan 2: Sebuah survey yang dilakukan di Australia, menunjukkan fakta berikut.
Aplikasi
Saudara yang dikasihi oleh Tuhan, mari
sejenak merenungkan kembali. Selama ini ketika engkau berinteraksi dengan
smartphonemu, atau ketika kamu online,
ketika bermain games; seberapa berguna itu bagi dirimu-sesama dan Allah? Apakah itu mengganggu studimu? apakah itu
menyita waktu istirahatmu? apakah itu mengganggu waktumu berelasi dengan orang
tua? apakah itu membuat emosi mau tidak stabil apakah itu membuat kamu mudah
marah, mudah tersinggung? apakah itu membuat kamu malas beribadah, berdoa baca
Alkitab?
Atau sebaliknya ketika kamu
menggunakan Smartphonemu belajar firman Tuhan, kamu cari kebenaran? Apakah aktivitasmu di
dunia maya mendukungmu dalam membangun kehidupan rekanmu, menjadi berkat bagi
orang lain? kamu bukan hanya jadi konsumen dari segala hal yang ada di dunia
maya tapi kamu juga produsen menghasilkan konten-konten yang kreatif dan positif?
Apakah postingan dan tulisan-tulisanmu menolong orang semakin dekat dengan
Tuhan? apakah penggunaan gadget atau juga komputer atau juga smartphonemu
membuat relasi dengan orangtua menjadi lebih baik? kamu bisa menunjukkan
perhatian kepada mereka dengan menggunakan semua itu. Kamu bisa memakai itu
untuk mengenang momen-momen dengan orang-orang di sekitarmu.
Saudara-saudara kita sebagai orang
percaya dipanggil untuk memiliki motivasi yang benar, yaitu motivasi yang
mengasihi Allah dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi yang berkembang
saat ini;
Motivasi yang Benar memiliki Dampak yang bernilai Kekal
Mengapa kita perlu
serius memikirkan motivasi ketika menggunakan gadget? Mengapa kita harus sungguh-sungguh
memperhatikan prinsip Berguna dan Membangun: diri-sesama-Kerajaan Allah? karena
dampaknya itu bernilai kekal.
Mary Crowley pernah berkata “kita
bebas sampai kita memilih, lalu pilihan tersebut mengendalikan sang pemilih.” Artinya apa? kamu memiliki kebebasan
menentukan motivasimu menggunakan gadget, tapi dampak dari pilihanmu itu tidak
bisa kamu kendalikan. Kamu punya kehendak bebas untuk mengikuti kehendak Allah
atau keinginan duniawi ketika beraktivitas di dunia maya, tetapi akibatnya
tidak bisa kamu pilih.
Apa konsekuensi atau dampak atau akibat dari motivasi yang
salah yang kita pilih?
Di ayat 17 dinyatakan, “dan dunia
ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak
Allah tetap hidup selama-lamanya.” Motivasi saudara dan saya memanfaatkan
teknologi, berinteraksi di dunia maya, menggunakan gadget, menentukan ke mana arah
kita melangkah. Apakah ke arah kehidupan duniawi yang sedang lenyap atau ke
arah kehidupan yang bernilai kekal bersama-sama dengan Allah Bapa?
Jika kamu memilih keduniawian atau
motivasi dunia, kesenangan diri, kesenangan mata, hidup dalam dosa, maka kamu
akan terjebak tidak ada sesuatu yang bersifat sementara, yang sedang menuju
kepada kebinasaan. Tetapi jika kamu memilih motivasi yang benar dalam memanfaatkan
teknologi, ilmu pengetahuan yang ada, menjadi sesuatu yang berguna dan
membangun bukan hanya bagi dirimu, tetapi bagi orang-orang di sekitarmu, serta memuliakan
nama Tuhan, maka itu merupakan pilihan yang bernilai kekal.
Ilustrasi
Saudara mungkin
masih mengingat ada seseorang bernama Wang, yang menjual ginjalnya demi membeli
iPad (https://nasional.kompas.com/read/2012/04/09/07575660/pemuda.jual.ginjal.demi.ipad.dan.iphone).
Berita ini ditulis tahun 2012. Jadi pada
tahun 2012, Wang menjual ginjalnya untuk membeli iPad yang sedang booming pada
saat itu; sejak 2012 Wang punya ipad tapi dia kehilangan ginjal.
Saya penasaran lalu iseng-iseng baca sejarah perkembangan ipad
di wikipedia (https://en.wikipedia.org/wiki/IPad).
Saya jadi tahu bahwa tahun 2012 yang baru release itu adalah ipad 4. Dan
rupanya TIAP tahun ipad terbaru selalu di-release. Artinya kebanggaan memiliki ipad terbaru itu hanya bertahan 1
tahun, tahun depan akan di-release keluaran terbaru. Yang paling membuat saya
miris dengan keputusan Wang adalah bahwa ipad 4 terakhir di-support oleh Apple
itu tahun 2017 (5 tahun). Jika sudah tidak di-support berarti bagi Apple produk
itu sudah usang. Betapa sementaranya kebanggaan duniawi.
Saya beri satu contoh ekstrim lagi
ya. Seorang anak bernama usia 20 tahun. Dia sedang bermain counter strike cs di
dalam permainan itu karakternya atau jagoan nya dikalahkan oleh karakter orang
lain atau jagoan orang lain dalam sebuah pertarungan dengan menggunakan pisau.
Apa yang dilakukan oleh anak ini dia mencari Siapa orang yang mengalahkan
karakternya itu dia berhasil temukan dalam pencarian selama 6 bulan. Permainan
itu dilaksanakan bulan november kemudian padamu bulan media menemukan orang
yang mengalahkan dia di dalam permainan dan apa yang dia lakukan dan datang ke
rumah orang tersebut dengan membawa pisau ke dan dia mengetuk pintu ketika
pintu dibuka dia hujan kan bisa itu ke dada orang yang mengalahkan dia di dalam
permainan beberapa bulan yang lalu. Akibatnya Dia didakwa dan divonis bersalah
dan kemudian masuk penjara. (https://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/europe/france/7771505/Video-game-fanatic-hunts-down-and-stabs-rival-player-who-killed-character-online.html)
Berikut fakta dan data Game Online. Fakta dan data ini di sisi lain menggambarkan bahwa Game Online bersifat sementara. Counter Strike pada awal kemunculannya sangat booming dan digandrungi, tetapi saat ini mulai ditinggalkan. Tahun 2017 COC di idolakan di Indonesia, tetapi tidak di dunia. Apakah tahun-tahun depan COC akan tetap diminati di Indonesia? Saya yakin tidak. Akan ditinggalkan pada waktunya. Oleh karena itu sayang sekali bahkan sangat miris jika kita mengorbankan relasi dengan diri-sesama-Allah untuk bermain game yang akan usang. Silahkan bermain game terkini, tetapi jangan korbankan hal-hal yang penting lainnya.
Aplikasi
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan,
hari ini Firman Tuhan mengajak kita mengevaluasi kembali motivasi kita
beraktivitas di dunia maya, motivasi menggunakan teknologi, menggunakan gadget,
menggunakan smartphone. Firman tuhan mengingatkan bahwa ada dampak yang
signifikan dari motivasi yang engkau pilih. Jika kamu memilih kehidupan yang duniawi, motif yang bersifat
duniawi, maka kehidupanmu sedang lenyap,
kebanggaanmu sifatnya sementara dan sedang menuju kepada kebinasaan. Tetapi jika engkau memilih motivasi yang sesuai kehendak Tuhan, memperhatiakan
dengan baik prinsip berguna dan membangun: diri, sesama dan kerajaan Allah, maka kamu berjalan dalam terang dan
pilihanmu bernilai kekal.
Apakah games yang kamu mainkan membuat kamu mengorbankan hal-hal yang sifatnya lebih utama, lebih kekal, lebih bermakna? Jika kamu kecanduan game tertentu dan sangat bangga dengan pencapaianmu disana, maka saya beritahu bahwa game itu hanya bertahan beberapa tahun, kebanggaanmu hanya sementara. Sedangkan ketika kamu mengabaikan kesehatan, efeknya bertahun-tahun bahkan mungkin seumur hidupmu; jika engkau mengabaikan studimu, maka efeknya jangka panjang, jika engkau mengabaikan relasinya dengan orangtua, maka efeknya adalah bertahun-tahun di dalam kehidupanmu. Jika tontonanmu menyita begitu banyak waktumu, jika penggunaan smartphonemu membuat kamu tidak lagi mengasihi Tuhan, enggan berdoa dan beribadah, maka kamu sedang menuju kepada kebinasaan.
download powerpoint disini