Pendahuluan
Siapakah
di antara kita yang bisa menjamin bahwa orang yang ada disamping kita, yang
beribadah saat ini, akan tetap setia di dalam iman mereka sampai akhir hayat?
Atau siapa yang bisa menjamin bahwa anak-anak kita akan mewarisi dan memegang
teguh iman kepada Kristus, mengasihi Tuhan dan Juruslamatnya Yesus Kristus? Bahkan
siapa yang bisa menjamin dirinya sendiri akan tetap setia dalam iman sampai
akhir hidupnya atau kedatangan Kristus yang kedua?
Saya
pernah ada pada satu titik persimpangan iman. Saya pernah berada pada satu
pergumulan yang mempertanyakan iman Kristen saya. Apakah saya harus tetap
meyakini iman ini atau meninggalkannya. Itu terjadi di Surabaya, kira-kira di tahun
2003, setahun setelah pertobatan saya dari kekristenan tanpa pertobatan (KTP).
setahun setelah saya bertobat, saya dikunjungi oleh dua orang tamu tak diundang
yang mengaku Kristen. Kami berdiskusi seminggu sekali selama kira-kira 3
bulanan.
Salah satu topik yang kami
diskusikan adalah apakah Yesus benar-benar Allah. Saya yakin dan kokoh dengan
itu, tetapi mereka mengatakan Yesus bukan Allah. Dia kasih saya buku, saya juga
kasih dia buku. Di suatu hari, sebelum mereka pulang, mereka kasih satu
PR. “vic, kamu kan yakin Yesus itu Allah
yang Mahakuasa. Kalau Ia Allah maka Ia tidak diciptakan, bukan?. Coba buka
Amsal 8:22, ‘Tuhan telah menciptakan aku (konteksnya merujuk pada hikmat)
sebagai permulaan dari pekerjaan-Nya …’ skarang coba buka 1 Korintus 1:24,
‘Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.’ Bagian ini jelas menunjukkan
bahwa Yesus Kristus adalah hikmat Allah dan Ia diciptakan. Bagaimana menurut
kamu? Kita ketemu minggu depan!”
Ketidakpahaman saya ttg dua
ayat ini membuat saya berada dipersimpangan
iman saya. Apakah Yesus benar Allah yang Mahakuasa seperti yang
diajarkan oleh guru sekolah minggu dan pendeta? Saya baca lagi Alkitab, baca
buku-buku Rohani dan bertanya ke kakak pembimbing di persekutuan.
siapakah
tamu-tamu ini? Merekalah saksi Yehuwa/Yehovah.
Ada ajaran sesat di sekitar jemaat
Saya
tidak tahu apakah saudara pernah dikunjungi oleh saksi-saksi Yehovah. tetapi
dalam waktu kurang dari dua tahun ini saya pindah ke bandung. Sudah tiga kali
rumah saya dikunjungi oleh saksi Yehovah. saya sudah punya salah satu no hp
penyiar ajaran mereka. Saya melayani di PMK 3 Univ. Parahyangan. Salah satu
adik bimbingan saya mengatakan bahwa ia satu kos dengan saksi Yehovah. Ketika
pelayanan di Jatinangor, Univ. Padjajaran. Adik-adik pelayanan di sana mengatakan
bahwa salah satu tantangan mereka di sana adalah keberadaan saksi Yehovah. Di Bandung
mereka mempunyai satu tempat pertemuan yang mereka sebut BALAI KERAJAAN
SAKSI-SAKSI YEHUWA di, tepatnya di Jl. Dr. Rubini No. 1.
Kalau
melihat konteks lebih luas, keberadaan SY di Indonesia, terungkap dalam LAPORAN
TAHUNAN mereka untuk tahun 2012.
Jumlah
Penduduk
Indonesia
|
Hadirin
Peringatan
|
Rata-rata
Penyiar
2011
|
Jumlah
yang dibaptis 2011
|
Jumlah
Sidang
2011
|
Pemahaman
Alkitab Rumah
|
237.600.000
|
52.945
|
22.296
|
840
|
374
|
26.836
|
Fakta-fakta ini menunjukkan bahwa SY ada
di sekitar kita. Mereka mencoba menyebarkan pengajaran mereka.
SY
dirintis oleh Charles Taze Russel (1852-1916). SY memulai kegiatan mereka di
Indonesia pada 1931 oleh perintis SY dari Australia. Pada Mei 1968, mereka
diterima secara resmi dan diperkenankan beroperasi di seluruh wilayah RI,
berdasarkan surat keputusan Depag RI. Baru setahun sejak disahkan SY sudah
menimbulkan masalah. Akibatnya pada 7 Desember 1976 Jaksa Agung mengeluarkan
surat keputusan dengan nomor Kep. 129/JA/12/1976 yang melarang kegiatan SY
karena alasan pelanggaran hukum, menentang kebijakan politik dan mengganggu
kerukunan beragama.
Pada
tahun 2001 di bawah pemerintahan Presiden Abdurachman Wahid pintu untuk SY
terbuka lagi. Setelah mengadakan pendekatan dengan pemerintah, maka SY kembali
bebas beraktivitas. Pada 1 Juni 2001, Marzuki Darusman, jaksa agung waktu itu, mengeluarkan
surat keputusan Jaksa Agung RI nomor: Kep.255/A/JA/06/2001 tentang pencabutan
pelarangan aliran SY. Dasar pertimbangan pencabutan ini adalah prinsip-prinsip
demokrasi. Sejak hari itu, SY lebih leluasa lagi menyebarkan ajarannya.
Keberadaan ajaran sesat
disekitar jemaat Kristen, bukan baru ada saat ini. Sepanjang sejarah
Kekristenan, penyesatan ada. Khususnya pada jemaat Efesus, dimana Timotius
melayani. Di 1Tim. 1:3 ditulis, “ … aku mendesak
engkau supaya tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar
mereka jangan mengajarkan AJARAN LAIN …” Ajaran lain itulah ajaran sesat.
Dalam Mat. 24:11, “Banyak nabi
palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.“ Juga dalam 2Pet. 2:1, “Sebagaimana
nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di
antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan
pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal
Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera
mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.“
Mengapa SY dikatakan ajaran
sesat? Karena mereka mengajarkan ajaran lain yang tidak sesuai dengan ajaran
Firman Tuhan yang dinyatakan di dalam Alkitab.
Ajaran Kristen (Pengakuan Iman Rasuli)
|
Ajaran SY
|
Mengakui Allah
Tritunggal
|
Tidak menerima
ketritunggalan Allah
|
Yesus adalah
Allah yang Mahakuasa, bukan Ciptaan
|
Yesus adalah
suatu allah, allah ‘kecil‘ dan diciptakan
|
Roh Kudus
adalah pribadi Allah (berkehendak, berkemauan, berketetapan)
|
Roh Kudus
adalah tenaga aktif Allah
|
Ada Penghukuman
Kekal
|
Tidak ada
penghukuman kekal
|
Beberapa sikap dan perilaku SY
yang berbeda dengan Kekristenan:
·
Vaksinasi
adalah pelanggaran langsung terhadap perjanjian kekal yang Allah buat dengan
Nuh setelah air bah (Golden Age,
2/4/1931, h.293)
·
SY
menganggap semua transplantasi organ sebagai kanibalisme, karena itu tidak
dapat diterima (Awake, 6/8/1968,
h.21)
·
Menolak
transfusi darah karena perintah tidak makan darah (Kis. 15:29) harus ditaati
semua Israel rohani sebagai representasi kehendak ilahi (WT, 4/15/1909, h. 4374)
·
SY
menolak berpartisipasi dalam upacara bendera karena itu dianggap penyembahan
berhala (Awake, 9/8/1971, h.14)
Kita n bisa mengenali SY dari
ajaran mereka ataupun sikap/perilaku mereka yang berbeda karena pemahaman yang
salah tentang kebenaran.
Renungkan!
Keberadaan ajaran
sesat di sekitar kita membuat kita perlu berjaga-jaga. Bukan hanya menjaga diri
tetapi juga keluarga kita, pasangan dan anak-anak kita. Sedini mungkin kita
mendeteksi keberadaan ajaran sesat, membuat kita bisa menangani sedini mungkin
dengan tepat dan benar. Jangan abaikan jikalau anggota jemaat atau anggota
keluarga kita mempertanyakan kebenaran-kebenaran dasar Kristiani, mungkin di
tempat bekerja atau di kampus atau di tempat-tempat nongkrong mereka berjumpa
dengan SY yang mencoba mempengaruhi mereka. Kalau mengunjungi rekan atau
kerabat dan mendapati literatur SY (seperti majalah sedarlah, menara pengawal),
tindak lanjuti itu, karena pasti ia pernah bertemu dengan orang-orang SY.
Jangan pernah abaikan itu.
Dampak pengajaran sesat bagi jemaat
Apa sebenarnya dampak dari ajaran sesat
itu bagi jemaat? Keberadaan ajaran sesat di sekitar jemaat bukan tanpa dampak.
Jika kita abai terhadap keberadaan mereka, jika kita abai terhadap orang-orang
sekitar kita yang dijangkau mereka, maka itu akan menjadi penyesalan kita,
penyesalan gereja.
Dalam bagian yang kita baca di
1Tim. 4:1-2 dinyatakan bahwa pengajaran sesat tersebut membawa beberapa orang
meninggalkan iman Kristen dan menjadi murtad. Mereka tidak percaya kebenaran
Kristiani karena pengaruh ajaran sesat tersebut. Di ayat 3-5, mereka
mengajarkan ajaran-ajaran yang membuat jemaat bingung. Dan akhirnya menghambat
pertumbuhan iman jemaat.
Jika dibandingkan dengan
penyesatan yang dialami jemaat Galatia, kita mendapati hal serupa. Dalam Gal.
1:6-7 dinyatakan, "Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada
Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu
injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu
dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus."
Karena
itu, untuk mengantisipasi dampak inilah, maka Paulus mendesak Timotius untuk
tinggal di Efesus dan menasehati para penyesat itu (1Tim. 1:3). Paulus ketika
mengunjungi jemaat di Makedonia, ia tahu ada sesuatu yang berbahaya berkeliaran
dan mengancam jemaat. Paulus tidak mengabaikan, ia langsung meresponi.
Dalam
sebuah literatur yang saya baca mengenai pengaruh SY, ada yang mencatat bahwa
sekitar 60% dari pengikut SY berasal dari orang Kristen. Bahkan sebenarnya
pendirinya berasal dari gereja Presbiterian. Artinya apa? Jika ada sepuluh
orang SY di Indonesia ditanya: apa kepercayaan lamamu?, maka 6 orang dari
mereka mengatakan saya orang Kristen dari gereja A, atau B, atau C. Saya
berharap tidak dari mereka yang berkata saya dulu orang Kristen dari tempat kita
beribadah kini.
Ada tujuh langkah indoktrinasi yang dilakukan
oleh SY:
ü Kunjungan perkenalan: menawarkan
brosur/buletin – Menara Pengawal; Sedarlah; majalah tematik (mis: Roh orang
Mati)
ü Kunjungan kembali ke rumah. Jika disambut
baik pada kunjungan pertama, maka mereka akan datang lagi dan mendiskusikan
bahan yang diberikan
ü PA di rumah.
ü PA sedaerah
ü Undangan ke Balai Kerajaan
ü Pengutusan sebagai penyiar: setelah
diperlengkapi khusus
ü Pembaptisan ke dalam teokrasi: setia dalam
langkah sebelumnya dan menjawab 120 pertanyaan dari penatua.
Renungkan!
Jika kita tidak bersikap dengan tepat terhadap
ajaran ini, maka pengajaran mereka akan mengacaukan jemaat. Dan pada titik
tertentu jemaat bisa dipengaruhi dan menjadi murtad. Apa dampaknya jika kita
tidak peduli dengan rekan atau keluarga yang kita tahu dikunjungi oleh SY?
Bukan tidak mungkin pasangan kita, anak kita atau orangtua kita akhirnya
meninggalkan gereja karena terpengaruh.
Saya berdoa supaya itu tidak terjadi. Saya berdoa supaya kita bisa menyadari
keberadaan dan jejak mereka. Dan Saya berdoa supaya kita bersikap dengan tepat.
Cara menghadapi ajaran sesat
Pertanyaannya adalah bagaimanakah sikap
yang tepat menghadapi SY? Apa yang harus kita lakukan? Apa yang harus
disiapkan? Bagaimana menolong rekan atau keluarga anggota SY?
Pertama-tama sadarilah bahwa SY
adalah orang yang harus dikasihi. Benci ajarannya yang keliru, tetapi kasihi
orangnya. Di 1Tim. 1:3, Paulus meminta Timotius untuk menasihati orang yang
mengajarkan pengajaran lain. Di 1 Tim. 1:5 Paulus menyatakan bahwa tujuan
nasihatnya adalah kasih.
Dalam filosofi suatu
pertandingan dikenal teknik bertahan dan menyerang. Saat sekarang ini lagi
ramai pertandingan sepakbola antara negara-negara eropa. Dalam suatu
pertandingan sepakpola ada teknik bertahan dan ada teknik menyerang.
Dalam
menghadapi SY kita harus bertahan dari serangan mereka. Kita harus siap
menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka tentang iman Kristen. Kita dipanggil
untuk mampu mempertanggungjawabkan iman kita. Bagaimana membentuk pertahanan
iman yang kokoh? Tekun belajar firman (1Tim. 4:13). Selain bertahan, kita juga
mampu menyerang ajaran-ajaran mereka yang keliru. Kita juga dipanggil untuk
mampu menunjukkan kesalahan, ketidakkonsistenan ajaran mereka.
Selain
itu, mereka juga butuh Injil, berita pengampunan dalam Kristus itu. Meski
mereka menyebut Yesus, Yahweh, Roh Kudus dan berbagai istilah Kristiani, mereka
tidak mengenal pengampunan yang Cuma-Cuma dari Allah dalam Kristus. Mereka
tidak mengenali anugerah keselamatan itu. Mereka masih mencari keselamatan.
Karena itu Berita Sukacita itu juga diperuntukan bagi mereka.
Bagaimana
menghadapi mereka? Bertahan, menyerang, beritakan Injil!
Apakah
saudara siap menghadapi SY? Apakah saudara sekalian mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan SY tentang iman Kristenmu? Apakah gereja ini menolong
jemaatnya siap menghadapi penyesatan? Apakah saudara sekalian tahu bagaimana
cara menyerang SY?
Salah satu cara menyerang SY adalah
menyerang ajaran organisasi mereka. SY sangat tunduk pada ajaran organisasi.
Bagi mereka ajaran organisasi setara dengan FT. Karena itu pada titik tertentu
ajaran organisasi tidak mungkin salah. Dalam satu tulisan tentang “MEMENANGKAN SAKSI YEHUWA“ dinyatakan bahwa
rupanya organisasi SY ini berulang kali melakukan kesalahan dan menunjukkan
ketidakkonsistenan. Contoh ajaran mereka tentang perayaan Natal:
Tanggal
perayaan Natal adalah sesuatu yang tidak penting; kita benar-benar bisa
bergabung (WT 12/15/1903, h. 3290)
Jangan
berselisih tentang tanggal; bergabunglah dengan dunia dan rayakan natal (WT 12/1/1904, h. 3468)
Natal adalah
sangat penting, tidak masalah dengan tanggalnya (WT, 12/15/1926)
|
Yesus tidak
lahir pada tanggal 25 Desember ... karena itu merayakan ulang tahunnya
melalui
perayaan Natal
pada 25 Desember adalah sangat
tidak pantas
bagi mereka yang dipimpin oleh Kitab Suci (WT 12/15/1979, h. 5)
Kita semua
perlu menghadapi fakta bahwa Natal
dan musiknya
adalah bukan dari Yehowah, Allah
kebenaran. Lalu
apa sumber mereka?... Setan, Iblis itu (WT
12/15/1983, h. 7)
|
Selain itu kita juga harus mampu
bertahan dari berbagai serangan mereka terhadap keyakinan-keyakinan dasar iman Kristen.
Untuk ini kita perlu sungguh tekun didalam belajar firman, melalui saat teduh,
ibadah dan pembinaan yang dilakukan oleh gereja atau persekutuan. Itu semua
menolong kita siap menghadapi SY atau berbagai penyesatan lainnya. Saya
menyiapkan literatur bagi saudara yang ingin belajar lebih dalam tentang cara
menghadapi SY. Banyak orang Kristen mengabaikan kebenaran-kebenaran dasar iman Kristen.
Mereka hanya menjadi sekedar Kristen. Orang seperti ini tidak mempunyai pertahanan
yang baik dari gempuran penyesatan.
Penutup
Saya
mengakhiri renungan hari ini dengan kisah saya dengan SY yang memberikan PR,
yang saya temui seminggu kemudian. Setelah membaca berbagai buku dan bertanya kepada
pembina-pembina rohani. Seminggu kemudian Saya menjawab mereka dengan dua
argumen:
Pertama, frasa ‘telah menciptakan aku‘ di Ams. 8:22.
Bukanlah terjemahan yang tepat untuk kata Ibraninya (Qanani). Kata bisa diganti ‘memiliki,‘ ‘menyatakan,‘ ‘melahirkan.‘
Kata ‘menciptakan‘ di sini tidak sama dengan kata ‘menciptakan ‘ dalam Kej.
1:1. Dari pilihan kemungkinan itu, saya
lebih setuju memakai kata ‘menyatakan.‘ Jadi hikmat tidak diciptakan, tetapi hikmat
dinyatakan.
Kedua, kalau Tuhan
menciptakan hikmat, berarti sebelumnya hikmat tidak ada lalu menjadi ada, maka
apakah Tuhan berhikmat sebelum ia menciptakan hikmat? Tidak mungkin Tuhan
tidak berhikmat, jadi tidak mungkin Tuhan menciptakan hikmat. Kemungkinannya
adalah Tuhan memiliki hikmat atau Tuhan menyatakan hikmat.
Kira
Tuhan menolong kita menghadapi penyesatan oleh SY. Amin.